REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meninjau langsung pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2016 hari kedua, Selasa (10/5). Kali ini Ridwan Kamil memantau langsung di SMP Negeri 31 Bandung.
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, dia hendak memastikan pelaksanaan UN berlangsung lancar. Selain itu ia ingin meyakinkan tidak ada kecurangan yang dilakukan pihak sekolah maupun peserta ujian. "Kita juga memastikan guru atau kepala sekolah tidak berlaku curang. Intinya Bandung ingin apa adanya, itulah indikatornya," kata Emil usai meninjau pelaksanaan UN di SMPN 31 Bandung.
Ia menyebutkan untuk SMP 31 ini, satu kelas diisi oleh 20 orang dengan soal ujian yang berbeda. Sehingga kecil kemungkinan kecurangan terjadi dari peserta yang saling mencontek. Dia menjamin tidak ada kecurangan yang akan berdampak pada pendidikan peserta ujian sebagai generasi muda.
Tak hanya itu, Emil juga mengaku akan fokus pada sejumlah keluhan yang mengarah pada kecurangan. Seperti nilai ujian yang tiba-tiba naik karena menggunakan cara negatif. "Saya juga akan fokus kalau di Bandung suka ada komplain tiba-tiba NEM nya naik gara-gara ada bimbingan belajar melakukan hal-hal tidak terpuji itu juga sudah kita koordinasikan dengan kepolisian," ujarnya.
Ia menuturkan sesuai pemantauan, UN di SMPN 31 berlangsung lancar. Meskipun ada beberapa yang terpaksa menunda ujian dikarenakan sakit. Ia berharap seluruh siswa SMP sederajat yang tengah melaksanakan UN hingga Kamis (12/5) mendatang dapat lulus dengan nilai yang memuaskan.
"Harapannya semua lulus dengan baik, tidak ada kecurangan-kecurangan karena apa gunanya kita mendidik generasi muda kalau kita juga tidak melakukan hal-hal yang positif," tuturnya.
UN yang berlangsung pada 9-12 Mei diikuti 38.015 siswa SMP sederajat di Kota Bandung. Dengan jumlah 230 sekolah menggunakan metode paper based test (PBT) serta lima sekolah menggunakan metode computer based test (CBT).