REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Universitas Nasional (Unas) menyelenggarakan Scholarships Day. Acara ini bertujuan agar para mahasiswa Universitas Nasional termotivasi mengejar beasiswa yang tersedia.
Dian mengharapkan agar para mahasiswa nya tidak hanya memiliki niat untuk mendapat beasiswa, namun berusaha mewujudkannya. “Kita ingin agar para mahasiswa termotivasi memburu beasiswa, sehinga ketika mereka tahu benefit-nya apa saja dan mereka ingin mencapai itu, mereka tidak hanya niat saja tetapi harus ada usaha yang keras, konsistensi dan strategi,” ujar Ketua Panitia Scholarships Day Dian Metha Ariyanti, Selasa (18/10).
Menurut Dian, minat mahasiswa kuliah di luar negeri sangat tinggi tetapi banyak dari mereka tidak tahu kriteria-kriteria yang dibutuhkan. “Kami mengundang mahasiswa aktif Unas dan anak-anak SMA & SMK agar membuka mata mereka bahwa semua orang meraih beasiswa namun niat saja tidak cukup. Jadi anda harus mempersiapkan diri anda sejak awal,” kata Dian.
Acara yang berlangsung dari pukul 09.00- 12.30 WIB ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama menghadirkan Kepala Divisi Investasi LPDP Agung Sudaryono, Kepala Divisi Marketing UPT Marketing & Public Relation Universitas Nasional Marsudi, Kepala Biro Kemahasiswaan Universitas Nasional Komaruddin Salim, dan Kepala Divisi Kerjasama Luar Negeri Kantor Kerjasama Internasional Ines Sarteno.
Di sesi pertama, Agung Sudaryono memaparkan singkat profil dan persyaratan beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). “Sejak berdiri tahun 2012 dan beroperasi setahun berikutnya, tercatat ada 15.500 mahasiswa yang mengikuti beasiswa LPDP,” tuturnya.
Agus menambahkan persyaratan beasiswa LPDP yaitu WNI, usia maksimal 35 tahun untuk S2 sementara untuk program S3 maksimal 40 tahun, menguasai bahasa (IELTS, TOEFL, dan ITP), dan IPK minimal 3,00 (S2) dan 3,25 (S3).
Disambung dengan Marsudi membicarakan tentang beasiswa untuk calon mahasiswa baru. Setelah itu Komarudin Salim menjelaskan beasiswa yang ditujukan kepada mahasiswa aktif Universitas Nasional.
Ines Sarteno memberikan informasi kerjasama dengan beasiswa di luar negeri. “Semua mahasiswa berkesempatan kuliah di luar negeri,” jelasnya. Ines menyebutkan beasiswa kampus di luar negeri seperti Universiti Malaysia Sabah, Far East University of South Korea, dan Università Degli studi di Napoli L'orientale.
Alumni Unas I Gede Pandu memberi strategi agar lulus beasiswa Australia Awards. “Ikut organisasi, pengalaman kerja dua tahun lalu apply beasiswa, melatih kepemimpinan, menyertakan prestasi dan kontribusi sosial, dan fasih bahasa,” ujar Pandu sapaan akrabnya.
Di sesi kedua terdapat ‘Sharing Session’ bersama para alumni penerima beasiswa luar negeri. Di antara Wahid Chandra Daulay penerima beasiswa LPDP, Aulia Kartini penerima beasiswa ASEAN, dan Dian Afriliani penerima beasiswa beasiswa Djarum Foundation. Mereka bertiga secara bergantian memberi kiat-kiat agar diterima beasiswa yang diinginkan.
Wahid mengatakan manfaat dengan adanya acara ini, mahasiswa Unas banyak yang mendapat beasiswa ke luar negeri. “Tujuan saya mendapat beasiswa adalah mewujudkan visi ‘Indonesia Emas’ tahun 2045 dengan menciptakan sumber daya manusia yang unggul,” katanya.
Total peserta berjumlah 310 orang dari kalangan mahasiswa aktif Universitas Nasional dan murid-murid SMA & SMK yang ada di wilayah pasar minggu. Jessica Suryan mahasiswi jurusan Administrasi Negara berujar manfaat mengikuti ‘Scholarship Day’. “Kita bisa tahu bagaiaman cara dan tahapan seleksi beasiswa-beasiswa ini,” tuturnya.
Chairul Farhan, murid SMKN 8 Jakarta jurusan Administrasi Perkantoran mengaku antusias mengikuti acara tersebut. “Acara ini sangat bermanfaat karena kita bisa mengetahui beasiswa untuk lanjut ke pendidikan selanjutnya,” katanya.