REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Bermitra dengan Lembaga Kerja Sama (LK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menghadirkan Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat (AS) Christine Getzler Vaughan dan perwakilan Huaqiao University di Cina, Henoch Pradana. Mereka hadir pada kegiatan Workshop Kerja Sama Internasional Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) Jawa Timur, Kamis (9/2) di Auditorium UMM.
Pada kesempatan ini, mereka memaparkan peluang kerja sama AS dan Cina untuk sekolah dan perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM). Kegiatan dihadiri sejumlah PTM serta Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah (SMAM), Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah (SMKM), dan Sekolah Dasar Muhammadiyah (SDM) dipandang sudah berkelas internasional.
Asisten Rektor UMM Bidang Kerja Sama Luar Negeri Soeparto menjelaskan, forum ini bisa menjadi kesempatan bagi seluruh sekolah Muhammadiyah se-Jawa Timur. Saat ini UMM memiliki 23 dosen asing internship dari 29 negara. "Secara insidental, sekolah Muhammadiyah se-Jawa Timur dapat mengundang dosen asing tersebut untuk menjadi narasumber seminar di sekolah masing-masing,” ujarnya.
Wakil Ketua PWM Jawa Timur Nadjib Hamid menyatakan, workshop kerja sama internasional diselenggarakan untuk memfasilitasi amal usaha Muhammadiyah dan memperluas kerjasama dengan dunia internasional. “Workshop ini harus menghasilkan aksi nyata dan memberikan dampak lebih bagi masyarakat,” ucap dia.
Pada jangka panjang, semua sekolah Muhammadiyah se-Jawa Timur dapat melakukan kerja sama internasional. "Sedangkan dalam jangka pendek, sekolah Muhammadiyah se-Jawa Timur dapat membangun suasana internasional di internal sekolah masing-masing,” katanya.
Menurut Nadjib, semua sekolah Muhammadiyah harus bersinergi agar mendapatkan hasil yang lebih baik. Harapan ke depannya, sekolah Muhammadiyah dapat saling bersinergi dan membangun gerakan pendidikan yang bergairah.