REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Anggota Komisi E DPRD Jatim, Yayuk Patmi mendukung Pemprov Jatim menyiapkan sekolah induk yang digunakan sebagai percontohan untuk mendukung terlaksananya program pendidikan double track. Yayuk juga meyakini, program pendidikan double track bisa mengurangi pengangguran yang ujung-ujungnya bisa menekan angka kriminalitas dan kemiskinan.
"Diharapkan perekonomian di Jatim akan stabil. Sebab program double track bisa menekan angka pengangguran, karena lulusan SMA/SMK bakal diberikan keahlian untuk bisa masuk dunia kerja," kata Yayuk di Surabaya, Senin (15/1).
Politikus Gerindra itu berpendapat, kondisi ekonomi di Jatim saat ini kurang baik. Banyak lulusan SMA/SMK tidak bisa melanjutkan ke pendidikan lebih tinggi. Maka dari itu, dia berharap konsep pendidikan double track ini bisa menjadi solusi bagi masyarakat Jatim dalam mengatasi permasalahan tersebut.
Anggota Komisi E DPRD Jatim lainnya, Agus Dono Wibawanto juga mendukung penuh adanya sekolah induk double track. Dalam menjalankan sekolah induk tersebut, selain menggandeng lembaga sertifikasi, Agus mengharapkan Dinas Pendidikan juga bisa menggandeng perguruan tinggi untuk menambah tenaga pengajar di SMA/SMK induk.
Sehingga, para siswa dimungkinkan bisa bertambah kepintarannya, utamanya soal pengetahuan umum. "Mengingat di Madura banyak sekolah pesantren yang tentunya untuk penguasaan pengetahuan umum sangat kurang," kata Agus.
Double track yang digagas Gubernur Jatim Soekarwo di Madura segera terealisasi. Saat ini Dindik Jatim sudah menyiapkan beberapa SMA/SMK sebagai sekolah induk untuk menjadi percontohan dalam pelaksanaan double track.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Saiful Rahman mengakui sudah menyiapkan itu semua dan dipastikan Februari sudah jalan. Tapi untuk sementara program yang disiapkan yakni jurusan yang tidak menggunakan laboratorium, seperti tata boga, tata busana dan otomotif. Meski demikian, Saiful mengaku, tidak menutup kemungkinan nantinya jurusan akan bertambah. Tentunya, akan disesuaikan dengan keinginan masyarakat.
"Kita juga akan menggunakan Lembaga sertifikasi. Artinya nanti mereka yang ikut pelatihan akan diberikan sertifikat dan siap didunia kerja," ujar Saiful Rahman.
Saiful berharap, konsep pendidikan double track itu bisa menekan angka pengangguran di Madura. Apalagi program ini meberikan peluang kepada siswa yang tidak bisa meneruskan ke perguruan tinggi.