REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Ujian nasional berbasis komputer (UNBK) membutuhkan sarana seperti komputer serta pasokan listrik dan jaringan internet yang stabil. Selain itu, genset pun dinilai menjadi salah satu sarana penunjang yang sangat diperlukan.
Kepala Balai Pendidikan Menengah DIY, Suhirman mengatakan, ke depan diharapkan seluruh SMA dan SMK dapat memiliki genset. "Ini adalah salah satu hasil evaluasi dalam penyelenggaraan UNBK tingkat SMK pekan lalu," kata Suhirman usai mendampingi Bupati Bantul, Suharsono saat melakukan monitoring hari pertama pelaksanaan UNBK SMA di SMA Negeri 1 Sewon, Senin (9/4).
Pasalnya, saat UNBK SMK pekan lalu sempat terjadi mati lampu yang disebabkan oleh adanya jaringan yang terputus karena ada masyarakat yang melakukan penebangan pohon. Meskipun, hal itu tak mengganggu jalannya ujian karena listrik dapat kembali menyala sesaat menjelang ujian dimulai.
"Berdasar kejadian itu, maka genset mutlak diperlukan sebagai sarana dalam melakukan antisipasi atas adanya gangguan pasokan listrik," ujarnya. Oleh karena itu, selain mendorong agar seluruh sekolah dapat memiliki komputer untuk melaksanakan UNBK, ia juga mendorong agar seluruh sekilah juga memiliki genset.
Suhirman pun mengaku, hingga saat ini, belum semua SMA di Bantul telah memiliki genset. Menurutnya, demi kehadiran genset, sekolah dapat mendapat anggaran pengadaan dari komite sekolah maupun anggaran dari bantuan pemerintah.
Ditargetkan, mulai tahun depan, seluruh SMA dan SMK di Bantul sudah dilengkapi dengan genset dan komputer. Sehingga, nantinya pada pelaksanaan UNBK yang ketiga kalinya tersebut, tak ada sekolah yang melakukan ujian dengan menumpang dan tetap dapat melakukan ujian meski terjadi gangguan aliran listrik.