REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat Suprianus Herman mengatakan, sebanyak 237 siswa SMA/SMK se-Kalimantan Barat dinyatakan tidak lulus Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). "Untuk tahun ini, ada 237 siswa yang dinyatakan tidak lulus. Adapun rinciannya 109 siswa SMA yang tak lulus, sedangkan SMK ada 128 siswa yang tidak lulus," kata Suprianus di Pontianak, Selasa (5/5).
Dia menjelaskan, dengan adanya siswa yang tidak lulus tersebut otomatis menepis anggapan jika ditentukan oleh satuan pendidikan semuanya lulus. Dan ini juga membuktikan bahwa tenaga pendidik tetap bekerja profesional serta obyektif meskipun kelulusan ditentukan oleh sekolah.
"Di tengah masa pandemi Covid-19 ini UNBK untuk SMK yang sebelumnya sempat digelar akhirnya dibatalkan. Berikut dengan penghapusan pelaksanaan ujian nasional tahun ini. Baik itu untuk jenjang pendidikan SMA maupun SMP," tuturnya.
Kendati demikian ia memastikan tidak mengurangi makna untuk proses penilaian walaupun mekanisme belajar diganti dengan sistem daring.
"Kebijakan pembatasan sosial dan jaga jarak untuk memperlambat laju persebaran virus Corona di tengah masyarakat sehingga kebijakan itu juga berjalan di satuan pendidikan. Mereka belajar di rumah bahkan libur belajar berlanjut hingga 30 Mei 2020," katanya.
Sementara itu jumlah peserta ujian nasional untuk SMA tahun ini diikuti 423 sekolah dengan total 39.330 siswa. Adapun yang lulus sebanyak 30.221. Lalu SMK peserta ujiannya sebanyak 223 sekolah dengan 20.949 peserta ujian. Peserta yang lulus 20.821 dan. Untuk SLB ada 21 sekolah, peserta ujiannya 32 orang dan semuanya lulus.
"Adanya siswa yang tidak lulus menandakan tenaga pendidik masih profesional dalam menjalankan tugas," kata Suprinaus.