REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siapa bilang soal olimpiade matematika itu mudah? Tak ada soal olimpiade matematika yang mudah. Meskipun demikian, kesulitan yang disajikan pada soal olimpiade matematika bisa dipecahkan.
Sebanyak 35 siswa dari Jabodetabek, Jambi, dan Makasar sangat antusias mengikuti pelatihan bagi siswa untuk memahami dan menelaah sajian soal-soal olimpiade matematika. Pelatihan tersebut bertajuk Math In House Training (MIHT) yang berlangsung pada 31 Mei-2 Juni 2018, bertempat di Griya Dharma Wulan, Kabupaten Bogor. MIHT merupakan program pelatihan untuk mengembangkan minat dan bakat anak-anak Indonesia di bidang matematika.
”Saya sangat senang mengikuti kegiatan ini karena materi yang diberikan sangat menarik dan belum pernah saya dapatkan di sekolah," kata Umair Ahmad Ukasyah, siswa kelas 4 SDIT Nurul Ilmi Jambi.
Dia mengatakan strategi pengerjaan soal dilakukan dengan cara-cara sederhana. Selain itu, kegiatan ini pun mendidik adab sopan santun kepada guru dan sesama teman. Umair lebih bersemangat karena hasil belajarnyadinyatakan bagus oleh para guru pelatih. Dia pun direkomendasikan mengikuti International Mathematics Contest Singapura.
Senada dengan Umair, Fadhil Rudian, orang tua peserta MIHT mengatakan kegiatan ini sangat baik sekali karena putranya dilatih strategi menjawab soal-soal matematika dengan cara yang berjalan. Hal itu, menurutnya, tidak biasa dilatih di sekolah.
"Anak-anak pun dibina sikap kemandirian dan kemampuan berinteraksi positif dengan sesama peserta MIHT. Harapan saya, semoga agenda MIHT ini sering dilakukan supaya dapat memotivasi siswa-siswa agar lebih giat dalam belajar matematika,” katanya.