REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) akan memperluas program Pusat Unggulan Iptek (PUI) agar lembaga litbang mampu menghasilkan produk iptek dan produk inovasi berbasis permintaan pasar. Sebab sumbangan penguasaan iptek bagi perekonomian nasional masih sangat minim.
Direktur Lembaga Litbang Kemenristekdikti Kemal Prihatman menjelaskan, perluasan program PUI ini juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing pengguna teknologi, baik dunia usaha, industri kecil dan menengah, pemerintah, dan masyarakat.
"Selama ini PUI diarahkan untuk penguatan lembaga litbang sebagai salah satu komponen penguatan sistem inovasi nasional. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa sumbangan penguasaan iptek bagi perekonomian nasional masih sangat terbatas meski produk hasil litbang juga banyak mulai dari publikasi, paten, maupun layanan-layanan teknologi bagi masyarakat," kata Kemal dalam Rapat Kerja PUI Serpong, Rabu (30/1).
Kemal menerangkan, dalam Perpres No. 2/2015 disebutkan tiga hal utama agar hasil-hasil iptek dapat memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian nasional. Yaitu dukungan iptek terhadap peningkatan daya saing sektor produksi barang dan jasa.
Lalu kedua, dukungan iptek untuk keberlanjutan dan pemanfaatan sumberdaya alam baik hayati maupun nir-hayati. Ketiga yaitu dukungan iptek untuk penyiapan masyarakat Indonesia menyongsong kehidupan global yang maju dan modern.
“Ketiga hal tersebut menjadi arahan penguatan kelembagaan iptek termasuk ketersediaan faktor-faktor yang diperlukan seperti SDM, sarana prasarana, kelembagaan iptek, jaringan, dan pembiayaan,” ujar Kemal.
Untuk itu, tahun 2019 ini program PUI akan diperluas agar lembaga litbang juga mampu menghasilkan produk iptek maupun produk inovasi yang berbasis permintaan pasar.
Tercatat sekitar 109 Lembaga PUI Litbang dan 28 Lembaga PUI Perguruan Tinggi mengikuti Raker Pengembangan Pusat Unggulan Iptek 2019.
“Masing masing lembaga litbang LPK, LPNK, dan industri yang tergabung dalam PUI diharapkan dapat mempersiapkan materi. Di antaranya mencakup dokumen Rencana Kerja Pengembangan PUI 2019 dan membuka peluang rencana potensi sinergi antar PUI,” kata Kemal.