REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan melakukan rekrutmen guru secara bertahap. Rekrutmen ini dilakukan karena diperkirakan pada 2022 totalnya ada 85 ribu guru yang pensiun. Belum lagi adanya penambahan akses layanan pendidikan seperti penambahan unit sekolah baru.
"Kami akan koordinasi terus dengan Kemenpan RB, agar yang pensiun bisa dipenuhi dengan rekrutmen, untuk menggantikan yang pensiun. Tentunya dengan rekrutmen terbuka yang sekarang ini dilakukan. Insya Allah kita akan mendapatkan guru-guru yang terbaik juga," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Didik Suhardi, dalam Forum Merdeka Barat 9, di Jakarta Pusat, Selasa (12/3).
Didik menjelaskan saat ini terdapat 3.017.296 guru di Indonesia. Sebanyak 2.114.765 berada di sekolah negeri, sedangkan 902.531 berada di sekolah swasta. Sebanyak 1.174.377 guru PNS baik di sekolah negeri maupun swasta telah tersertifikasi. Kemudian, sebanyak 217.778 guru non-PNS sudah tersertifikasi.
"Yang belum ini kemungkinan mereka yang belum S-1. Ini sedang kita percepat," ujar Didik.
Skenario pemenuhan kebutuhan guru telah dibahas pemerintah dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dengan perhitungan efisiensi, serta dengan tetap mempertimbangkan proyeksi guru yang akan pensiun dan juga guru honorer K2, kebutuhan guru dikalkulasi sebanyak 707.324 guru.
"Mulai tahun 2018 kemarin kita sudah merekrut sekitar 90 ribu. Itu dalam rangka untuk mengurangi guru-guru honorer yang di sekolah negeri. Harapannya, 4 sampai 5 tahun itu (permasalahan guru honorer di sekolah negeri) akan selesai. Jadi, yang 700 ribuan itu akan teratasi," kata Didik.
Sementara itu, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) menegaskan penyelesaian persoalan status guru honorer kategori 2 (K2) menjadi salah satu prioritas pemerintah. Saat ini pemerintah menawarkan dua mekanisme rekrutmen guru yang diharapkan menyelesaikan persoalan guru honorer K2 secara bertahap.
"Bagi mereka yang tidak lulus, bukan berarti langsung terminated, tetapi ketika ada formasi dibuka, silakan saja untuk mendaftar," kata Deputi SDM Aparatur Kemenpan-RB, Setiawan Wangsaatmaja.