Selasa 21 Jan 2025 06:35 WIB

Guru yang Dinasihati Imam Syafii

Imam Syafii menasihati seorang guru.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Memberi nasihat merupakan anjuran agama (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Memberi nasihat merupakan anjuran agama (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Imam Syafi'i merupakan seorang mufti besar sunni dan pendiri mazhab fikih Syafi'i. Nasabnya tersambung ke al- Muththalib yang merupakan saudara Hasyim, kakek Rasulullah SAW. 

Imam Syafi'i Lahir di Gaza dengan nama lengkap Abu Abdillah Muhammad bin Idris asy-Syafi'i pada 150 H/767 M dan wafat di Mesir pada 204 H/820 M.

Baca Juga

Dalam buku "Tenangkan Pikiran dan Hatimu Setiap Saat" karya Shalih Ahmad Asy-Syami yang diterbitkan Wali Pustaka dijelaskan bahwa Imam Syafi'i pernah memberikan nasihat kepada seorang guru. 

Diceritakan, pada suatu hari Imam Syafi'i masuk ke salah satu ruangan Khalifah Harun ar-Rasyid untuk meminta izin. Di ruang kamar itu ada pelayan sang khalifah yang bernama Siraj. 

Siraj lalu mempersilahkan Imam Imam Syafi'i duduk di dekat guru anak-anak Harun ar-Rasyid, yaitu Abu Abdus Shomad. Siraj lalu berkata kepada Imam Syafi'i: 

"Wahai Abu Abdillah, mereka ini adalah putra-putra Amirul mukminin, dan dia adalah guru mereka. Alangkah baik, jika engkau bersedia menyampaikan wasiat kepadanya berkaitan anak-anak itu."

Kemudian Imam Syafi'i menoleh ke arah Abu Abdus Shamad. Beliau berkata kepadanya, 

"Hendaklah hal pertama yang engkau lakukan sebelum mendidik putra-putra Amirul mukminin adalah memperbaiki dirimu sendiri karena penglihatan mereka akan selalu terpaut dengan penglihatanmu. Baik menurut mereka adalah apa yang engkau anggap baik, dan buruk di mata mereka adalah apa yang engkau tidak sukai," kata Imam Syafi'i. 

Dia juga memberikan nasihat kepada guru itu untuk mengajarkan Alquran kepada anak-anak didiknya tersebut, serta tidak membuat mereka bosan.  

"Jangan memaksa mereka dalam pengajaranmu sehingga mereka menjadi bosan dan jemu pada Alquran, dan jangan pula membiarkan mereka tanpa Alquran sehingga mereka akan mengabaikannya," ucap Imam Syafi'i. 

Imam Syafi'i juga memberikan nasihat kepada Abu Abdus Shomad untuk meriwayatkan kepada mereka syair-syair yang beradab dan hadis-hadis yang mulia. 

"Jangan menyuruh mereka berpindah mempelajari satu ilmu ke ilmu lain sebelum mereka betul-betul menguasainya karena kata-kata yang berjejalan di telinga akan menyesatkan pemahaman," jelas Imam Syafi'i. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement