REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jendral Sejarah Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar seminar sejarah nasional. Kegiatan tersebut diadakan sebagai ajang interaksi antara akademisi, peneliti, penulis, pemangku kebijakan, guru atau pengajar serta pelajar lintas generasi.
Direktur Jendral Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengatakan, kegiatan yang diikuti oleh sekitar 200 peserta itu diadakan mulai 4-6 Desember nanti. Rangkaian kegiatan terdiri dari pidato kesejarahan, diskusi pleno, diskusi panel dan pamenran produksi direktorat sejarah kemendikbud.
"Diskusi menjadi ajang interaksi antara akademisi, penulis, guru dan pelajar guna menghasilkan rekomendasi di bidang kesejarahan sebagai salah satu agenda dalam pemajuan kebudayaan," kata Hilmar Farid di Jakarta, Rabu (4/12).
Hilmar mengatakan, diskusi akan menghadirkan puluhan pemakalah yang membahas tema masalah indentitas kebangsaan, pendidikan sejarah dan ragam medua pembelajaran, basis data kesejarahan dalam menjawab permasalahan bangsa, produksi pengetahuan sejarah untuk mencerdaskan bangsa serta memasyarakatkan sejarah.
Kegiatan juga diramaikan dengan pameran kesejarahan yang menampilkan produksi pengetahuan literasi di hotel Aston, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pameran akan menampilkan aplikasi kesejarahan, buku digital, buku cetak terbitan direktorat sejarah tahun 2019.
"Beragam acara yang didesain dalam peringatan hari sejarah ini kami harap dapat menjadi ajang interaksi antara semua pihak guna menghasilakan rekomendasi dibidang kesejarahan," katanya.