Sabtu 21 Dec 2019 22:44 WIB

Dompet Dhuafa Pendidikan Inisiasi Si MoBa

Si MoBa merupakan perpustakaan keliling yang menjangkau 22 titik.

Si MoBa, Perpustakaan Keliling Dompet Dhuafa Pendidikan.
Foto: Dok Dompet Dhuafa Pendidikan.
Si MoBa, Perpustakaan Keliling Dompet Dhuafa Pendidikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet Dhuafa Pendidikan melalui Jaringan Sekolah Indonesia (JSI) sebagai program yang peduli akan kualitas pendidikan Indonesia menginisasi program Si MoBa (Si Mobil Baca). Si MoBa merupakan perpustakaan keliling yang dihadirkan karena keterbatasan masyarakat dalam menjangkau serta mendapatkan aksesibilitas terhadap perpustakaan.

Si MoBa akan berkeliling ke 22 titik di wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat dengan menyasar sekolah dan masyarakat daerah marginal. Madrasah Diniyah (MD), PTPN VIII Kebun Cianten, Purasari Bogor, didapuk menjadi daerah Kick Off perdana yang disinggahi Si MoBa pada Senin dan Selasa (16/12 & 17/12).

“Seperti yang kita ketahui jika skor PISA bukan satu-satunya tolak ukur, wajah pendidikan masih bisa kita ubah melalui ragam cara dengan perspektif berbeda salah satunya dengan Si MoBa. Si MoBa merupakan jawaban untuk mengatasi rendahnya kemampuan literasi masyarakat Indonesia,” ujar Muhammad Asyari, Perwakilan Dompet Dhuafa Pendidikan, membuka Kick Off Si MoBa.

Si MoBa akan menjangkau masyarakat di titik yang berdekatan dengan Taman Baca Masyarakat (TBM) dan sekolah pendampingan perpustakaan Gemari Baca Dompet Dhuafa Pendidikan, sehingga manfaat program bisa berdampak berkesinambungan (multiplier effect). Program ini diyakini menjadi alternatif upaya dan solusi peningkatan kualitas literasi di masyarakat.

“Ada tiga poin penting hadirnya Si MoBa di tengah-tengah masyarakat antara lain kami ingin memperkenalkan program Si MoBa sebagai sarana pendidikan menyenangkan, sebagai wahana edukasi serta rekreasi berbasis literasi, dan sebagai wahana belajar untuk meningkatkan kemampuan diri dan minat baca masyarakat,” terang Muhammad Asyari.

Ari, penggilan akrabnya, mengungkapkan jika Si MoBa bukan sekadar perpustakaan keliling semata, melainkan pengimplementasian sisi lain literasi sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari melalui program pemberdayaan dan sarana penyembuhan trauma (trauma healing) atas masalah apapun yang sedang dihadapi masyarakat.

“Ranah literasi sangatlah luas, sayang rasanya jika masyarakat hanya dicekoki bacaan tanpa adanya implementasi dari apa yang mereka baca. Kehadiran Si MoBa diharapkan menjadi angin segar agar masyarakat Indonesia tak hanya melek literasi namun juga berdaya bagi orang lain,” tukasnya.

Bentuk program Si MoBa akan ditekankan pada aktivasi perpustakaan keliling, program kemasyarakatan, pengembangan jaringan ke pemangku kebijakan, monitoring serta evaluasi, dan fase penguatan program menuju proses keberlanjutan secara mandiri.

“Banyak pekerjaan rumah terkait peningkatan literasi, namun langkah sekecil apapun bisa dimaksimalkan dengan menyasar masyarakat melalui strategi jitu. Kami yakin Si MoBa  mampu membangun kesadaran berliterasi menjadi sesuatu yang penting di masyarakat Indonesia,” tutup Ari.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement