REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) bekerjasama dengan Pemerintahan Australia meluncurkan direktori 250 peneliti Indonesia alumni Australia. Direktori ini merupakan karya akademisi Indonesia yang menuntut ilmu di Australia.
Peluncuran dilakukan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional (Dirjen Dikti Kemdiknas) Djoko Santoso bersama dengan Duta Besar Australia Bill Farmer pada Selasa (22/06) di Gedung Kemendiknas, Jakarta.
Djoko menyampaikan, hubungan kerja sama pendidikan antara Indonesia dan Australia sudah diperkuat penyediaan beasiswa, yang diberikan pemerintah Australia. Jalur beasiswa itu bisa didapat dari Australia Leadership Awards, Endeavour Awards, dan Australian Development Scholarship. "Setiap tahun pemerintah Australia memberikan beasiswa kepada lebih dari 400 pelajar Indonesia," ujarnya.
Djoko mengatakan, pemerintah Indonesia juga meningkatkan kouta beasiswa untuk mahasiswa asing. Dia menyebutkan, kouta beasiswa melalui Program Dharmasiswa meningkat dari 250 pada 2009 menjadi 750 pada 2010. "Saat ini kami juga mengembangkan kerja sama pendidikan bidang vokasi di sekolah menengah kejuruan (SMK)," jelasnya.
Sementara, Bill mengharapkan, direktori yang dapat diakses melalui laman www.indonesia. embassy.goc. au ini menjadi sumber daya untuk menciptakan hubungan-hubungan yang baru antara peneliti, industri, mitra, dan lembaga berbasis pengetahuan, yang tertarik untuk melakukan kerja sama penelitian di masa depan antara Indonesia dan Australia. "Saya gembira dapat meluncurkan Direktori Peneliti Alumni Australia hari ini," ujarnya.
Direktori dalam bentuk buku ini dapat juga diakses di laman www.ozmate.org