REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK-UMJ) ditunjuk sebagai tuan rumah oleh Perhimpunan Pengkaji Ilmu Pendidikan Kedokteran Indonesia (PERPIPKI) menyelenggarakan kegiatan diskusi membahas apakah diperlukan dokter layanan primer ini. Proses pendidikan kedokteran di Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada perdebatan tentang penerapan Dokter Layanan Primer (DLP).
Dokter DLP merupakan jenjang baru pendidikan yang dilaksanakan setelah program profesi dokter dan program internship, serta setara dengan jenjang pendidikan profesi spesialis. Hal ini banyak menimbulkan pro-kontra bagi beberapa pihak dan dalam waktu dekat ada sekitar 17 fakultas kedokteran di Indonesia yang terakreditasi A akan membuka program studi dokter layanan primer.
Menurut Dekan FKK-UMJ, Slamet Sudi Santoso, FGD bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pendidikan kedokteran saat ini di Indonesia yang diharapkan dapat memberikan persamaan pemahaman terhadap istilah dalam pendidikan kedokteran di Indonesia. Kegiatan yang dilaksanakan Rabu (12/10) ini dihadiri oleh para pakar pendidikan kedokteran Indonesia. PERPIPKI memberikan rekomendasi akan kebutuhan dokter layanan primer dengan beberapa opsi.