REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional. KKN Internasional yang diikuti 97 mahasiswa ini akan dilaksanakan di enam negara seperti Turki, Thailand, Malaysia, Cina, Kamboja dan Taiwan.
Direktur DPPM, Profesor Yus Mochammad Cholily mengatakan, para mahasiswa akan mengabdi selama enam minggu dan menjalankan program di tiga bidang. Antara lain di bidang lingkungan, pendidikan dan kesehatan.
Yus juga menekankan para mahasiswa untuk benar-benar dapat menjadi pribadi yang bermanfaat. Selain itu, sepulang dari KKN dapat menjadi penggerak perubahan. “Anda memang harus keluar negeri supaya bisa bersyukur memiliki Indonesia dan UMM,” katanya.
Menurut Yus, Indonesia itu surga terindah yang mesti dijaga dengan terus menggerakkan kesadaran masyarakat. Namun KKN di luar negeri juga bagus untuk memperluas wawasan. Bisa menjadi proses evaluasi dan upaya perbandingan hal-hal yang dapat diterapkan di kampung halaman, Indonesia. Semisal tepat waktu, kebersihan, budaya antri dan menepati janji.
"Dan jangan membawa hal-hal buruk dan tidak cocok dengan kita, misal pergaulan bebas,” pesan Yus.
Pada penyelenggaraan KKN Reguler semester ganjil 2019/2020, UMM melepas 4835 mahasiswa. Wakil Rektor III UMM, Sidiq Sunaryo, berharap mahasiswa yang akan mengikuti KKN dapat menjaga nama baik kampus. "Menjaga kedisiplinan dan menghargai waktu," ujar dia melalui keterangan pers yang diterima Republika.co.id.