REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Eksekutif (Exco) PSSI belum punya nama alternatif pengganti jika Luis Milla Aspas menolak perpanjangan kontrak kepelatihan. Anggota Exco PSSI Gusti Randa mengatakan, sampai saat ini federasi nasional tetap pada keputusan meminta tim pelatih asal Spanyol itu bertahan setahun lagi bersama skuat Garuda.
Menurut Gusti, Exco PSSI harus kembali bersidang memutuskan nama pengganti Luis Milla jika tawaran perpanjangan kontrak mendapat penolakan. “Sampai sekarang, kami di Exco PSSI masih pada keputusan sebelumnya (memperpanjang kontrak Luis Milla). Kalau nanti ada alternatif, Exco akan bersidang lagi untuk menentukan nama lain,” ujar dia saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (7/9).
Gusti mengatakan, PSSI masih terus berkomunikasi dengan Luis Milla terkait perpanjangan kontrak. Meskipun, Gusti mengakui ada persoalan serius dalam komunikasi tersebut.
Salah satunya, kata Gusti, yakni soal tunggakan gaji. Ia mengungkapkan, PSSI masih punya utang pembayaran upah tim kepelatihan Luis Milla selama di Indonesia. “Benar itu, PSSI masih punya tunggakan tiga bulan gaji yang belum dibayar ke Luis Milla,” sambung dia.
Gusti tak tahu sejak kapan tunggakan gaji tersebut. Tetapi, ia mengungkapkan, PSSI punya kewajiban membayar Rp 2,3 miliar setiap bulannya sebagai hak profesional kepelatihan Luis Milla di Indonesia. “Itu untuk satu tim ya (Milla dan asisten),” ujar dia menambahkan.
Luis Milla sejak melatih timnas Indonesia memang membawa serta dua asisten dari Spanyol. Dua asisten tersebut, yakni Miguel Gandia sebagai pelatih fisik dan Eduardo Perez sebagai pelatih kiper.
Tiga personel kepelatihan dari Spanyol tersebut yang membawa sepak bola Indonesia meraih medali perunggu saat SEA Games 2017. Tetapi, pada Juni 2018, satu asistennya, Eduardo memilih hengkang ke Qatar. Milla menambal kekosongan pelatih kiper dengan Julio Banuelos yang lama menjadi asisten di Leeds United, Inggris.