REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Chelsea Maurizio Sarri kembali mengungkit hubungannya yang berakhir kurang harmonis dengan mantan bosnya di Napoli Aurelio de Laurentiis. Sarri mengatakan, De Laurentiis tidak melepasnya dengan cara yang baik.
Bahkan, Sarri mengetahui dirinya telah kehilangan pekerjaan sebagai pelatih kepala I Partenopei lewat siaran berita di televisi. "Saya tahu kalau saya bukan lagi pelatih Napoli dari televisi. Tapi tidak apa. Saya harap Napoli terus berkembang," kata Sarri, dikutip dari Football Italia, Jumat (7/9).
Tapi, Sarri tetap aman dari status pengangguran. Dipecat Napoli, justru membuat langkah Sarri tidak surut di dunia kepelatihan. Ia langsung dipinang oleh Chelsea untuk menggantikan posisi Antonio Conte.
Kini, Sarri sedang dalam kondisi bagus setelah memberikan harapan bangkit untuk publik Stamford Bridge. Ia membawa Chelsea menyapu bersih empat laga awal Liga Primer Inggris.
Sarri menyebut hubungannya dengan segenap elemen Napoli masih bagus. Ia mencoba memahami karakter De Laurentiis yang memang keras untuk menjaga keseimbangan klub.
Sarri tidak perlu gusar dengan Napoli karena penggantinya adalah Carlo Ancelotti. Pelatih asal Italia itu sudah pernah sukses di Inggris, Spanyol, Jerman, dan Prancis. "Saya harap Ancelotti melakukan pekerjaan bagus di Napoli," jelas dia.
Mantan pelatih Empoli itu juga menyinggung persoalan Gonzalo Higuain yang sampai sekarang dicap sebagai pengkhianat oleh Laurentiis dan penggemar Napoli. Sarri menyebut anggapan itu salah. Higuain tidak pernah mengkhianati Napoli.
Higuain pergi ke Juventus dua tahun lalu murni karena ketidakcocokan dengan Laurentiis. Lagi pula, kata dia, yang ingin Higuain pergi dari San Paolo adalah sang presiden itu sendiri. "Tidak benar Higuain adalah pengkhianat. Itu hanya sebutan dari Laurentiis," kata Sarri menambahkan.