Senin 10 Sep 2018 03:02 WIB

Rumah Qur'an untuk Korban Gempa Lombok Mulai Berdiri

PPPA Daarul Qur’an menargetkan 1.000 Rumah Qur’an dibangun di Lombok.

PPPA menargetkan membangun 1.000 Rumah Qur'an di Lombok.
Foto: Dok PPPA
PPPA menargetkan membangun 1.000 Rumah Qur'an di Lombok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak gempa mengguncang Lombok pada 30 Juli lalu,  tim Siaga Bencana (SIGAB) PPPA Daarul Qur'an memberikan bantuan emergency seperti mendirikan dapur umum dan posko kesehatan secara intensif. Kini memasuki masa transisi kebencanaan, PPPA Daarul Qur’an mulai pada tahap recovery untuk masyarakat Lombok. Tepatnya di Dusun Melempu, Desa Obel-Obel, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).

General Manager Pendayagunaan PPPA Daarul Qur’an Jahidin mengatakan, dalam tahap recovery, PPPA Daarul Qur’an berupaya memberikan pendampingan guna membangkitkan kembali semangat hidup masyarakat Melempu.

“Saat ini bersama warga, PPPA membangun 200 rumah Qur’an. Program yang didasari niat untuk memantik semangat masyarakat Lombok bangkit ini, berfokus pada pembangunan rumah-rumah layak huni,” kata Jahidin dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (9/9).

photo
PPPA Daqu dan warga korban gempa Lombok bergotong rotong membangun Rumah Qur'an.

Ia menambahkan, tinggal di tenda yang hanya beralas tanah dan beratap terpal membuat mereka mudah terserang penyakit. Mereka juga harus merasakan dinginnya angin malam dan panasnya terik matahari. Apa lagi musim penghujan sudah mulai datang.

Jahidin mengungkapkan, warga sangat bersyukur saat PPPA Daarul Qur’an menggagas program 1.000 Rumah Qur’an untuk Lombok. “Masyarakat begitu antusias. Bukan hanya para bapak,  tapi juga ibu-ibu ikut mendirikan rumah mereka kembali dari puing-puing bangunan yang hancur pascagempa,” tuturnya.

Jahidin mengemukakan, Rumah Qur’an diharapkan menjadi solusi warga untuk menata hidup lebih baik. Konsepnya dibangun secara gotong royong guna terciptanya nilai-nilai kebersamaan dan warga merasa memiliki rumah-rumah yang telah mereka bangun bersama.

“Jadi reruntuhan bangunan yang masih bisa digunakan kita pakai kembali. Karena bangunan-bangunan itu punya history, kenangan tersendiri bagi warga. Nah kekurangan bangunannya nanti kita bantu beli yang baru, bahan-bahan yang insya Allah tahan gempa pastinya,” ujarnya.

photo
Rumah Qur'an dibangun serentak.

Ia menyebutkan, Rumah Qur’an mulai dibangun pada pertengahan Agustus lalu. Berkat semangat warga, kini pondasi-pondasi rumah sudah mulai berdiri. Program ini menstimulus warga bangkit kembali. Mimpi mereka sederhana, agar anak istri kembali tidur di rumah. Bukan di tenda beralas tanah.

“Jadi konsepnya dibangun serentak. Saat ini kita bangun pondasi dulu 200 rumah, Alhamdulilah sudah jadi. Kita lanjutkan bangun tiang-tiangnya. Jadi setelah semuanya rampung, warga menempatinya sama-sama,” ujar Pegiat Kemanusiaan Sunaryo Adhiatmoko, Jumat (7/9) yang saat ini tengah mendampingi warga membangun kembali rumah-rumah mereka.

Jahidin menambahkan, PPPA Daarul Qur’an menargetkan 1.000 rumah Qur’an dibangun di Lombok. “Bagi seluruh masyarakat yang ingin mendukung dan terlibat dalam pembangunan rumah Qur’an, langsung saja klik sedekahonline.com,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement