REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Rumah Qur'an Republika menggelar Daurah Janaiz di Rumah Qur'an Imanatha Taqwa, Jalan Sumur Wangi, Sukamaju, Cilodong, Depok, Ahad (19/1/2025). Pelatihan yang diikuti 30 ibu-ibu ini digelar untuk memberikan pemahaman dan pelatihan tentang tata cara pengurusan jenazah yang sesuai dengan syariat Islam.
Selama pelatihan, para peserta tampak antusias mengikuti materi yang disampaikan Pembina Rumah Qur'an Imanatha Taqwa, Ustaz Try Sudrajad. Tidak hanya mendengar materi, para peserta juga dapat menyaksikan langsung praktik pengurusan jenazah, seperti memandikan dan mengafani.
Dalam pelatihan ini, seorang anak laki-laki dijadikan contoh sebagai jenazah. Lalu, Ustaz Try mencontohkan kepada ibu-ibu yang hadir bagaimana memandikan jenazah tersebut. Ustaz Try juga menyiapkan perlengkapan seperti ember, air, sabun, wangi-wangian, dan perlengkapan lainnya yang diperlukan untuk memandikan jenazah.
Jenazah itu dimandikan sebanyak tiga kali, dimulai dengan membaca niat dan mengucapkan basmalah. Setiap kali pemandian dilakukan, tubuh jenazah dicuci secara menyeluruh dari bagian kepala hingga ujung kaki. Berkali-kali Ustaz Try juga mengingatkan kepada peserta agar aurat jenazah tetap tertutup.
Setelah pemandian selesai, tubuh jenazah lalu diberikan wewangian atau minyak wangi. Hal ini dilakukan untuk memberikan keharuman pada jenazah.
Setelah proses memandikan selesai, jenazah anak laki-laki itu lalu dikafani dengan menggunakan kain kafan. Kain kafan yang digunakan pun harus memenuhi syarat-syarat tertentu sesuai dengan ajaran Islam.
Ustaz Try Sudrajad menjelaskan, hukum mengurus jenazah dalam Islam adalah fardhu kifayah. Artinya, jika tidak ada seorang pun yang mengurus jenazah, maka semua umat Islam berdosa. Sehingga, menurut dia, pelatihan ini sangat penting.
Selain itu, menurut Ustaz Try, Daurah Janaiz ini juga penting untuk disosialisasikan kepada masyarakat karena masih belum banyak yang bisa mengurus jenazah secara mandiri.
"Kami melihat masyarakat, terutama yang berada di kota, mengira proses penyelenggaraan jenazah itu sulit, akhirnya mereka harus memanggil orang dan mengeluarkan uang yang tidak sedikit," ujar Ustaz Try saat ditemui di lokasi.
Padahal, menurut dia, mengurus jenazah mulai dari memandikan, menshalati, hingga menguburkan sebenarnya sangat mudah jika mengetahui ilmunya. Dengan pelatihan ini, dia pun berharap para peserta bisa mendapat keutamaan dari mengurus jenazah.
"Karena yang lebih utama itu jika mereka sendiri yang melakukannya sebagai bakti kepada keluarganya yang meninggal. Jadi, kalau sudah tahu, mengurus jenazah sendiri juga tidak perlu mengeluarkan biaya," kata ustaz yang pernah belajar di Ma'had al-Buhuti, Arab Saudi, ini.
Dalam acara ini, para peserta juga diberi pemahaman tentang cara mengurus jenazah perempuan dan laki-laki, serta siapa saja yang boleh mengurus jenazah dalam Islam.
Dalam materinya, Ustaz Try mengatakan, jenazah laki-laki sebaiknya dimandikan oleh laki-laki, begitu pula jenazah perempuan sebaiknya dimandikan oleh perempuan. Hal ini dilakukan untuk menjaga aurat jenazah.
"Kecuali suaminya, boleh memandikan jenazah istrinya. Begitu juga sebaliknya," jelas pria asal Makassar ini.
Dalam kegiatan ini, Ketua Yayasan Imanatha Taqwa, Dewi Argareni, berharap para peserta yang mengikuti pelatihan pengurusan jenazah ini dapat mengamalkan ilmunya dan bermanfaat bagi umat.
"Kami berharap para peserta, khususnya orang tua murid dari santri Rumah Qur'an Imanatha Taqwa, dapat mengerti dan mengamalkan ilmu yang didapat terkait pengurusan jenazah sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah," ujar Bunda Dewi, sapaan akrabnya.
Ketua Rumah Qur'an Imanatha Taqwa, Djuhdi, menambahkan, sebagai seorang Muslim sudah menjadi kewajiban untuk dapat melakukan pengurusan jenazah kepada sesama Muslim, baik itu keluarga, kerabat, maupun tetangga.
"Karena kematian adalah mutlak yang akan kita hadapi," kata dia.
Di akhir acara, para peserta yang bertanya mendapatkan buku gratis dari Rumah Qur'an Republika. Buku tersebut diberikan langsung oleh Manajer Community Building Republika, Yudha Manggala Priana Putra.
Yudha menjelaskan, kegiatan Daurah Janaiz yang pertama ini digelar secara gratis untuk perempuan. Selanjutnya, kata dia, pelatihan ini akan digelar di berbagai daerah di Jabodetabek.
"Ini pelatihan yang pertama. Nantinya juga akan digelar di tempat-tempat lain agar masyarakat bisa memahami cara mengurus jenazah yang sesuai dengan tuntunan Islam," kata Yudha.