REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Kompetisi Serie B (Divisi II) Liga Italia akan diteruskan dengan jumlah peserta yang tidak biasa, yakni 19 tim. Ini setelah banding dari enam klub untuk dapat ikut serta ditolak oleh pengadilan arbitrase pada Selasa (11/9).
Presiden Pengadilan Komite Olimpiade Italia (CONI) Franco Frattini mengatakan, pemungutan suara CONI memperlihatkan hasil 3-2 untuk tidak mengizinkan adanya penambahan apapun terhadap kejuaraan yang dimulai dua pekan silam. Serie B biasanya diikuti oleh 22 tim, namun tiga klub yang semestinya bermain pada musim ini dilarang mengikuti kompetisi karena alasan-alasan keuangan.
Bari dan Cesena, keduanya merupakan mantan klub Serie A Italia, dinyatakan bangkrut. Adapun Avellino tidak mendapatkan izin karena minimnya jaminan keuangan sehingga berpotensi menimbulkan kekacauan di liga rendah Italia.
Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) mulai merancang rencana-rencana untuk kompetisi play-off demi menemukan tiga klub pengganti. Namun pada Agustus lalu FIGC menerima permintaan dari Serie B untuk terus berkompetisi dengan 19 klub.
Bagaimanapun, enam klub kemudian mengajukan banding kepada CONI, yakni Virtus Entella, Novara, Pro Vercelli, dan Ternana, yang terdegradasi dari Serie B pada musim lalu. Ditambah Siena dan Catania yang mencapai play-off promosi Serie C.
Pengadilan CONI memiliki tiga opsi penolakan banding, mengizinkan keenam klub itu ambi bagian di Serie B, atau mengatur kompetisi play-off untuk menentukan tiga partisipan tambahan.
Presiden Serie B Mauro Balata menyambut peraturan itu dan mengatakan hal tersebut dapat mendorong perubahan jangka panjang. "Sekarang, Serie B dapat berlanjut dengan pengurangan jumlah tim yang dapat menjadi sinyal perubahan sistem yang telah menjadi tidak berkelanjutan dan tidak mampu mereformasi dirinya sendiri," ucapnya.
Dengan keputusan ini berarti Serie C (Divisi III), yang dihuni 60 tim dan telah dua kali ditunda karena ketidakpastian mengenai siapa yang akan ambil bagian, akhirnya dapat mengatur jadwalnya dan menggulirkan kompetisi.