REPUBLIKA.CO.ID, MISANO -- Perilaku tak terpuji Romano Fenati terhadap Stefano Manzi di gelaran Moto2 San Marino, Italia, akhir pekan lalu, berujung pada diberhentikannya kontrak Fenati sepihak oleh Tim Maranelli Snipers. Fenati pun memutuskan akan pensiun sementara dari karier balapnya jika tak kunjung mendapat keadilan.
Race Direction juga menjatuhkan penalti Fenati dengan absen di dua balapan Moto2. Bendera hitam semakin lama berkibar untuk Fenati sebab Tim MV Augusta yang awalnya berniat melamarnya untuk 2019 ikut membatalkan rencana tersebut. MV Augusta salah satu pabrikan Italia yang berlaga di Moto2.
Presiden MV Augusta Giovanni Castiglioni mengatakan, dirinya baru pertama kali melihat aksi membahayakan dilakukan seorang pembalap selama bertahun-tahun menjadi penonton setia MotoGP, Moto2, dan Moto3. Ia menyebut pembalap yang bertindak superagresif seperti Fenati tidak mewakili nilai-nilai yang berlaku di perusahaan.
"Untuk alasan ini, kami tak ingin dia kembali ke kejuaraan dunia di bawah MV Agusta," ujar Castiglioni, dilansir dari GP One, Rabu (12/9).
Pemilik Tim Forward Racing, Giovanni Cuzari menambahkan, mustahil juga bagi tim mempertahankan pembalap asal Ascoli Piceno, Italia, tersebut untuk musim depan. Olah raga balapan sangat berbahaya dan tindakan Fenati meningkatkan risiko ancaman terhadap pengendara lain. "Itu tak bisa ditolerir. Kami tak menerima perilaku semacam itu dari pembalap kami di masa depan," katanya.
Fenati secara sengaja terekam kamera memegang tuas motor Manzi. Itu karena Fenati tak terima disenggol Manzi saat melaju dalam kecepatan tinggi sehingga dirinya khilaf dan melakukan aksi nekat tersebut.