Kamis 13 Sep 2018 11:55 WIB

Aktor Ini Ditangkap karena Menghina Tuhan dan Bunda Maria

Penahanan Toledo dinilai sudah sesuai dengan perintah pengadilan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Penodaan agama.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Penodaan agama. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Seorang aktor kawakan Spanyol Willy Toledo ditangkap polisi dan diperiksa oleh hakim. Aktor yang berusia 48 tahun ini dituduh telah menghina Tuhan dan Bunda Maria. Toledo merupakan aktor film dan televisi yang menghadapi tuduhan telah melakukan penodaan agama.

Kasus Toledo bermula pada unggahannya di media sosial Facebook pada Juli 2017 lalu. Toledo membela tiga perempuan yang membawa boneka kemaluan wanita raksasa dalam sebuah parade keagamaan di Sevilla. Tiga perempuan tersebut menamakan boneka tersebut Coño Insumiso atau kemaluan yang tak berhati.

"Saya tidak peduli pada Tuhan, dan saya merasa sudah cukup muak pada dogma kesucian dan keperawanan atas Bunda Maria. Negara ini sangat amat memalukan, saya muak," tulis Toledo dalam unggahannya, seperti dilansir dari the Guardian, Kamis, (13/9).

Toledo menjadi salah figur publik yang terlibat atas meningkatnya ketakutan Spanyol akan kebebasan berbicara. Seorang juru bicara polisi mengatakan, Toledo akan ditanyai oleh hakim. Ia juga menambahkan, penahanan Toledo sudah sesuai dengan perintah pengadilan.

Baca juga, 'Bertuhan' tanpa Tuhan.

Karena sebelumnya Toledo mangkir dari dua panggilan pengadilan. Toledo mendapat banyak dukungan dari rekan-rekannya. Salah satunya pemenang Oscar, Javier Bardem, yang terang-terangan mendukung Toledo.

Bardem memperingatkan Spanyol akan kembali ke masa kediktatoran Francisco Franco. Toledo tidak hadir ketika diminta datang ke pengadilan pada 18 April lalu karena ia merasa tidak bersalah. "(Saya tidak) Melakukan pelanggaran apa pun dan tidak perlu datang ke hadapan hakim," kata Toledo saat itu.

Pengadilan Madrid kembali memanggil Toledo pada 28 Juni lalu. Lagi-lagi Toledo mangkir dari panggilan pengadilan sampai akhirnya ia ditahan pada September ini.  

Kasus penodaan agama ini menjerat banyak seniman. Mereka harus ditahan atau dipenjara karena menyuarakan pendapat mereka di Spanyol. Beberapa pengguna media sosial Twitter dan para rapper pun dituduh telah mendukung terorisme atau menghina raja melalui komentar atau lirik mereka.

Badan Amnesti Internasional menilai, Spanyol telah melakukan pelanggaran terhadap kebebasan berekspresi. Sebelumnya, rapper Spanyol Valtònyc harus melarikan diri ke Belgia untuk menghindari hukuman tiga tahun penjara.

Ia dianggap telah mendukung terorisme, menghina Raja, dan menuliskan ancaman dalam lirik lagunya. Belgia akan memutuskan apakah rapper berusia 24 tahun tersebut akan diekstradiksi atau tidak pada 17 September mendatang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement