Kamis 20 Sep 2018 19:27 WIB

Nyawa Anak Gaza Kembali Syahid

Lebih dari 19 ribu orang warga Palestina mengalami luka dan cedera sejak 30 Maret.

ACT memberikan layanan kesehatan kepada warga Gaza.
Foto: ACT
ACT memberikan layanan kesehatan kepada warga Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari wilayah sebelah selatan Gaza, kabar duka datang kembali. Seorang bocah Gaza, asal wilayah Rafah wafat syahid setelah tertembak peluru dari militer Israel.

Keterangan diperoleh dari Kementerian Kesehatan Palestina yang mengatakan bahwa, bocah Gaza asal Rafah itu tertembak dalam sebuah demonstrasi dan rentetan tembakan di gerbang Gaza sebelah selatan, wilayah bagian Rafah, dekat perbatasan Mesir. 

Nama anak Gaza yang syahid itu Moamen Ibrahim Abu Eyada, berusia 15 tahun. Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf Al-Qidra mengatakan, Moamen Ibrahim wafat seketika setelah peluru tentara Israel menembus bagian kepalanya.

Meski demikian, pihak milter Israel berkilah bahwa rentetan senjata (open-fire regulations) yang mereka lakukan terjadi setelah protes warga Gaza berujung bentrok. Setelah batu dilemparkan oleh warga Gaza, batu dibalas dengan peluru aktif. Salah satu peluru mengenai kepala Moamen Ibrahim, seorang bocah yang ikut serta dalam aksi protes warga Gaza di Rafah.

Pagar besi yang menjadi pembatas antara Rafah dan Gaza sejak berbulan-bulan silam memang telah menjadi latar dari demonstrasi keras warga Gaza. Demo bahkan telah dilakukan sejak tanggal 30 bulan Maret silam dalam semangat aksi bertajuk Al-Awdah March.

photo
Bentrokan di Gaza. (ilustrasi)

Aksi Al-Awdah adalah demonstrasi besar-besaran warga Gaza yang dilakukan untuk memperingati pertama kalinya penjajahan dilakukan Israel atas Palestina. Al-Awdah March memperingati sebuah hari yang dikenang warga Palestina sebagai Hari Nakba. Hari itu menjadi puncak pengingat, bahwa di tanggal 15 Mei tahun 1948 silam, ratusan ribu warga Palestina pertama kalinya terusir karena penjajahan atau pencaplokan Israel.

Sampai dengan pertengahan September 2018, rangkaian aksi demonstrasi Al-Awdah March rupanya belum berakhir. Hingga kini, sedikitnya sudah ada 182 jiwa warga Palestina wafat sepanjang protes Al-Awdah March berlangsung. Catatan lain mengatakan, lebih dari 19 ribu orang warga Palestina mengalami luka dan cedera sejak 30 Maret 2018.

Bahkan Senin (17/9) lalu, di wilayah sebelah Utara Gaza, konflik pun pecah serupa dengan apa yang terjadi di Rafah. Ashraf Al-Qidra mengatakan, Kementerian Kesehatan Palestina merangkum, sedikitnya 95 warga Palestina cedera dan 26 orang lainnya tertembak oleh peluru aktif dalam aksi protes Senin (17/9) kemarin di bagian Utara Gaza.

sumber : ACT
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement