REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Luka Modric memutus hegemoni Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Modric menjadi pemain terbaik dunia edisi 2018.

Pesepak bola 33 tahun itu memiliki performa hebat sepanjang musim lalu. Ia membawa Real Madrid juara Liga Champions Eropa.

Kemudian, Modric meloloskan Kroasia ke final Piala Dunia 2018. Sayang, pada laga puncak tim catur ditumbangkan Prancis, 2-4, di Moskow, Rusia.

Usai mendapat trofi Ballon d'Or, Modric diminta menyampaikan kesan. Salah satunya tentang laga paling prestius dalam karier sang bintang.

"Ada begitu banyak, sulit memilih salah satu. Tapi final Piala Dunia pertandingan terbesar dalam karier saya. Itu event olahraga terbesar di planet ini, sayangnya kami kalah," kata eks gelandang Tottenham Hotspur mengutip dari laman FIFA, Selasa (25/9).

Kendati demikian, Modric merasa generasinya telah menorehkan sejarah. Sehingga, medali runner-up Piala Dunia, menurutnya tetaplah sebuah prestasi.

Modric bersyukur atas pencapaian penting dalam kariernya ini. Ia mengakui bakal menghadapi tantangan yang lebih sulit di masa mendatang. "Saya telah berada di level teratas selama beberapa tahun terakhir. Saya berharap bisa bertahan di sana untuk beberapa tahun ke depan," ujar jebolan akademi Dinamo Zagreb ini.

Ikuti Whatsapp Channel Republika