Sabtu 29 Sep 2018 17:35 WIB

Suriah Buka Kembali Perlintasan Perbatasan Yordania

Perlintasan Nassib dikuasai oleh pemberontak pada tahun 2015.

 Pengungsi Suriah bersiap meninggalkan negaranya untuk mencapai Arsal, kota perbatasan Lebanon Kamis (28/6).
Foto: AP Photo/Bilal Hussein
Pengungsi Suriah bersiap meninggalkan negaranya untuk mencapai Arsal, kota perbatasan Lebanon Kamis (28/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pemerintah Suriah membuka kembali perlintasan perbatasan Nassib dengan Yordania Sabtu (29/9). Ini adalah yang pertama kali setelah tiga tahun setelah rute perdagangan utama itu ditutup oleh pemberontak.

Perlintasan Nassib dikuasai oleh pemberontak pada tahun 2015. Penutupan ini memutus rute persinggahan utama bagi ratusan truk sehari yang mengangkut barang-barang antara Turki dan Teluk, dan Lebanon dan teluk.

"Truk dan lalulintas transit telah mulai melalui perbatasan Suriah-Yordania," demikian pernyataan kementerian transportasi yang dikirim ke Reuters.

Barang-barang bernilai miliaran dolar dalam perdagangan tahunan melintasi perlintasan Nassib di bagian selatan Suriah sebelum pertempuran mulai tahun 2011. Penutupan perbatasan ini membebani ekonomi Suriah dan negara-negara tetangganya.

Menteri ekonomi Libanon mengatakan kepada Reuters pada Juli bahwa perlintasan itu adalah urat nadi bagi ekonomi Libanon. Suriah telah terlibat dalam pembicaraan teknis dengan Yordania pada September untuk membuka kembali gerakan melalui rute Nassib yang dikuasai kembali oleh pasukan Suriah pada Juli.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement