Ahad 30 Sep 2018 18:50 WIB

Bandara di Palu Sudah Bisa Beroperasi

Bantuan dan aksi cepat tanggap bencana BUMN terus mengalir ke Palu dan Donggala.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Endro Yuwanto
Kondisi jalan yang retak di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah, Ahad (30/9).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kondisi jalan yang retak di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah, Ahad (30/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN Hambra Samal mengatakan, Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav Indonesia) telah menerbitkan NOTAM no HO755/18 tentang pembukaan bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu. Ini untuk pembukaan penerbangan komersial dengan pelayanan navigasi Visual Flight Rules (VFR).

Pembukaan penerbangan komersial ini melanjutkan proses sebelumnya saat Bandara Mutiara Sis Al Jufri diupayakan dibuka untuk penerbangan emergency, SAR, dan kemanusiaan. Sebagai aksi cepat tanggap darurat, AirNav Indonesia telah mengirimkan personel dari Makassar dan Balikpapan untuk memastikan layanan navigasi penerbangan di Bandara Palu berjalan dengan baik guna memaksimalkan proses pemulihan pasca-gempa.

"BUMN akan terus hadir untuk memberikan bantuan penanganan bencana agar masyarakat terbantu dalam memperoleh kebutuhan dasar, seperti bahan makanan, air bersih, maupun tempat berlindung," ujar Hambra melalui siaran persnya, Ahad (30/9).

Selain itu, Hambra mengatakan, bantuan dan aksi cepat tanggap bencana Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mengalir ke Palu dan Donggala. Pasca-gempa bermagnitudo 7,4 SR di Donggala yang diikuti tsunami dan beberapa gempa susulan, seluruh perusahaan negara langsung bergerak cepat menurunkan relawan dan menyalurkan bantuan bagi para korban.

Setelah Bank Mandiri yang berupaya menyiapkan dan mengoptimalkan sarana pendukung layanan perbankan, Bank BNI, dan Bank BRI pun turut menyalurkan bantuannya. "Pemerintah terus mendorong agar BUMN berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat, BNPB dan seluruh stakeholder untuk bersinergi dalam menyalurkan bantuan kepada korban bencana agar tepat sasaran sebagai wujud nyata komitmen BUMN hadir untuk negeri," ujar Hambra.

Saat ini BNI tengah mengidentifikasi dampak bencana tersebut terhadap operasional BNI di kota-kota tersebut, termasuk untuk mengetahui bantuan-bantuan yang sangat diperlukan para korban di saat masa tanggap darurat. Pada tahap pertama, BNI mengirimkan 360 selimut, 400 buah handuk, 600 potong pakaian, 12 set tenda berukuran besar.

Sedangkan Bank BRI telah menyalurkan bantuan senilai lebih dari Rp 200 juta berupa bantuan bahan pangan, obat-obatan, dan keperluan lainnya yang dibutuhkan korban bencana. Bank BRI juga membuka posko tanggap darurat BRI Peduli di Kabupaten Parigi dan Palu.

Untuk memudahkan distribusi bantuan, Pelindo IV telah membuka tiga posko distribusi di Makassar, Balikpapan, dan Bitung. Perseroan juga tengah menyiapkan Pelabuhan Pantoloan agar dapat digunakan untuk proses evakuasi maupun menerima bantuan. Untuk mendukung hal tersebut, Pelni pun akan mengerahkan dua armadanya, yakni KM Lambelu dan KM Labobar untuk melayani penyaluran bantuan sembako, relawan, dan medis ke Pelabuhan Pantoloan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement