REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembalap Ducati Corse Andrea Dovizioso secara teoritis menyebut tak mungkin mengejar 72 angka untuk mengalahkan Marc Marquez di lima balapan terakhir kejuaraan dunia MotoGP 2018. Pembalap Italia tersebut melihat hampir tak ada peluang realistis untuk melakukannya.
Akhir pekan depan, Dovi akan mengikuti balapan di Sirkuit Internasional Chang Buriram, Thailand. Marquez saat ini memimpin klasemen dengan 246 angka, sementara Dovi menyusul di posisi kedua dengan 174 angka.
"Pekerjaan rumah kami masih banyak dan menjadi juara dunia tak akan terjadi, kecuali saya punya cukup angka, bisa menyusulnya (Marquez)," ujar Dovi dilansir dari Speedweek, Selasa (2/10).
Dovi mengingat kembali kejadian tahun lalu saat ia sudah merasa bakal menjadi juara dunia menjelang kejuaraan musim 2017 berakhir. Akibatnya adalah ia terlampau bergegas dan terjatuh dua kali berturut-turut. Dovi tak ingin membuat kesalahan yang sama.
"Kami harus fokus dan menyelesaikannya sampai akhir. Semua bisa saja terjadi di MotoGP, mulai dari berbuat kesalahan, problem mekanis, kesalahan pembalap, kondisi trek buruk, dan faktor cuaca," ujar Dovi.
Ducati tetap fokus memenangkan perlombaan tersisa tanpa perlu terbebani menjadi juara dunia. Marquez di mata Dovi telah menjadi juara dunia tahun ini. "Satu-satunya pilihan menggagalkannya adalah dia (Marquez) tidak balapan. Begitulah realitanya, baru kami menang. Namun, tampaknya itu tak mungkin terjadi," katanya.