REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Penjaga gawang Liverpool Alisson Becker ternyata sempat mempertimbangkan untuk tetap tinggal di Roma. Kiper Brasil tersebut bahkan mengaku menangis ketika tiba saatnya meninggalkan Roma untuk pergi ke Liga Primer Inggris karena terlanjur jatuh cinta dengan Ibu Kota Italia itu.
Alisson pindah ke Liverpool setelah membela Roma selama dua musim. Ia membawa Roma bertengger di posisi dua Serie A di bawah Juventus pada musim pertamanya, serta membawa La Maggica mencapai semifinal Liga Champions pada musim keduanya.
"Meninggalkan Roma itu sulit," katanya kepada Gazzetta dello Sport, dikutip dari ESPN, Selasa (2/10). "Saya sering menangis, bersama dengan istri saya. Itu benar saya jujur tentang hal tersebut, saya membuat keputusan profesional, satu langkah ke depan dalam karier saya dan untuk Roma, yang mendapatkan jumlah besar.”
Ketika memutuskan untuk berseragam Liverpool, ia mengaku sangat sedih ketika akan meninggalkan Roma. Mengingat bagaimana ia menghabiskan dua tahunnya di sana dengan kelahiran putri kecilnya dan teman-teman di luar klubnya. Terlebih, jika ia mengingat suasana malam kota Roma yang membuatnya betah tinggal di sana.
"(Tinggal di Roma) sering terlintas di pikiran saya karena saya sangat bahagia di Roma, tetapi ketika seorang pemain memutuskan di mana harus bermain, itu diskusi yang jauh lebih besar," kata dia.
Namun ambisinya menuju level sepak bola yang lebih tinggi, membuatnya memilih untuk merumput ke Inggris. Bergabungnya Alisson dengan the Reds tidak luput dari campur tangan sang pelatih, Juergen Klopp. Alisson yang menjadi pengagum Klopp sejak melatih di Borussia Dortmund, kerap memuji gaya kepemimpinan bos Liverpool itu.
Klopp-lah yang meyakinkan Alisson untuk pindah ke Liverpool. Ia juga menyampaikan ambisinya bersama klub dengan Alisson di dalamnya. Tak tangung-tanggung Klopp bahkan beberapa kali melakukan panggilan FaceTime setelah kesepakatan 65 juta pound pada Roma, Juli lalu, disetujui kedua tim.
"Ketika kedua klub mencapai kesepakatan, Klopp memanggil saya beberapa kali di FaceTime dan dia menjelaskan kepada saya proyeknya dan apa yang akan kami lakukan bersama," kata Alisson.
Klopp, yang mengambil alih Liverpool pada 2015, setelah tujuh tahun di Dortmund, juga membela Alisson ketika membuat blunder di Leicester City, bulan lalu. Pemain No. 1 Brasil itu mengatakan Klopp tidak memarahinya setelah laga selesai. Sang pelatih hanya mengajaknya bercanda dan menyemangatinya.
"Dia orang cerdas dengan karakter. (Setelah laga Leicester) dia masuk ke ruang ganti dan mulai bercanda. Dia menanganinya dengan cara terbaik, karena saya tahu saya telah mempermalukan diri sendiri. Lalu dia memberitahu saya untuk tidak kehilangan kepercayaan dan terus bermain seperti itu," ungkap dia.