Jumat 05 Oct 2018 21:08 WIB

Draft Pemain Asing IBL, SM Pertamina Pertahankan Skuat Lama

SM masih percaya kepada Dior Lowhorn untuk posisi bigman.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Vice President PT Indonesia Sport Venture, perusahaan pengelola klub Satria Muda Pertamina, Rony Gunawan (kanan) bersama Direktur IBL Hasan Gozali dalam acara draft pemain asing IBL pada Jumat (5/10), di Jakarta.
Foto: REPUBLIKA/Fitriyanto
Vice President PT Indonesia Sport Venture, perusahaan pengelola klub Satria Muda Pertamina, Rony Gunawan (kanan) bersama Direktur IBL Hasan Gozali dalam acara draft pemain asing IBL pada Jumat (5/10), di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juara bertahan Indonesian Basketball League (IBL) musim lalu, Satria Muda Pertamina, memilih mempertahankan pemain asingnya untuk mengarungi musim kompetisi 2018/2019. Sehingga dalam acara draft pemain asing IBL musim 2018/2019 yang digelar Jumat (5/10), tim asuhan Youbel Sondakh tidak mengambil pemain asing.

Tim yang bermarkas di Mahaka Square Britama Arena Kelapa Gading Jakarta ini, masih percaya kepada Dior Lowhorn untuk posisi bigman. Serta untuk satu pemain asing lainnya diisi oleh pemain naturalisasi, Jammar Andre Johnson.

Youbel kepada Republika.co.id menyatakan, masih percaya dengan kemampuan dua legiun asingnya. "Kami mempertahankan tim juara. Termasuk dua pemain asing tersebut," kata dia.

Sebagai pemain naturalisasi, Jammar dihitung pemain asing. Namun, keuntungannya, Jammar tidak dikenakan batasan gaji dan tinggi seperti pemain asing. Tim yang menggunakan dua pemain asing, satu di antaranya  harus punya tinggai maksimal 188cm. Sementara satu lainnya tanpa batasan. 

Gaji dua pemain pemain asing juga dibatasi maksimal 4.000 dolar AS. Satu pemain asing digaji maksimal 3.000 dolar AS. Sedangkan pemain naturalisasi tidak terkena aturan gaji ini.

"Kami pertahankan tim juara. Kita lihat saja apakah masih bisa bersaing. Lagipula nanti ada kesempatan mengganti pemain asing di tengah kompetisi" ujar Youbel.

Dalam draft IBL pemain asing juru kunci musim lalu, Siliwangi Bandung mendapat kesempatan pertama. Siliwangi Bandung di kesempatannya pertama memilih, memilih Matavious Tarell Irving yang berpostur 188 cm. Pada pilihan kedua tim asuhan Ali Budimansyah ini menjatuhkan pilihan pada Michael Vigilance Junior yang berpostur 201 cm.

NSH Jakarta memilih Anthony Simpson bigman berpostur 207cm/104kg. Kesempatan kedua tim asuhan Wahyu Widayat Jati menjatuhkan pilihan pada Dashaun Najre Wiggins.

Klub Bima Perkasa Jogja memilih Zachary David Allmon (206 cm/107kg) pemain berusia 24 tahun dengan bayaran 2.000 dolar AS dan Leshaun Murphy (182 cm/86kg) berusia 27 tahun. 

Satya Wacana Salatiga tidak menggunakan pilihan pertama karena mempertahankan pemain asing musim lalau Madarious Gibbs.  Sedangkan pemain asing kedua dipilih Ronald Whitaker (201cm/94kg) berusia 24 tahun dengan bayaran 1.500 dolar AS.

Hang Tuah Sumsel memilih Jarad Lee Scott (209cm/104 kg) yang berusia 23 tahun. Pilihan kedua jatuh pada Gary Jacobs, guard yang sudah akrab dengan dunia basket Indonesia.

Pacific Caesar Surabaya menjatuhkan pilihan pertama pada Anthony (203 cm/98 kg) berusia 25 tahun dengan bayaran 2.000 dolar AS. Pilihan kedua jatuh pada Matthew Douglas Van Pelt (179cm /77kg) berusia 27 dengan bayaran 2.000 dolar AS.

Garuda Bandung memilih Jamal Ray (188cm/95kg) berusia 23 tahun dengan harga 2.000 dolar AS. Satu lagi adalah Dalarian Williams (199cm/86kg).

Stapac mempercayakan pilihan pertama pada Keenan Allah Peterson (208cm). Pemain kedua jatuh pada Jordin Mayes (188/91) berusia 27 tahun dengan gaji 2.000 dolar AS.

Satria Muda tetap mempertahankan Dior Lowhorn. Jammar Andre Johnson. Begitu juga dengan runner-up musim lalu Pelita Jaya yang mempertahankan Wayne Bradford. Pilihan kedua jatuh pada Kore Ricardo White. Korea White pernah mengantar Pelita Jaya juara IBL dua tahun lalu. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement