REPUBLIKA.CO.ID MALANG — Arema FC mempertahankan rekor kandang tanpa kalah setelah kembali memetik kemenangan dalam derbi Jawa Timur (Jatim) menghadapi Persebaya Surabaya di stadion Kanjuruhan. Laga pekan ke-24 Liga 1 2018 antara kedua kesebelasan, pada Sabtu (6/10) berakhir dengan skor 1-0.
Tiga angka dari Persebaya kali ini mendongkrak posisi Arema di klasemen sementara. Skuat berjuluk Singo Edan itu, kini melesat ke tangga 11 klasemen sementara dengan nilai 31 angka. Arema terpaut satu angka dari tim Jatim lainnya, yakni Persela Lamongan, yang kini di tangga 10 besar dengan nilai 32 angka.
Kemenangan Arema dari Persebaya kali ini sekaligus memperpanjang rekor tanpa kekalahan di Kanjuruhan. Sampai pekan ke-24, Arema sudah 12 kali melakoni laga kandang dan belum pernah kalah dengan enam kali imbang, dan enam kali meraih kemenangan.
Bagi Persebaya, kekalahan ini membuat kesebelasan berjuluk Bajul Ijo tersebut stagnan di tangga klasemen sementara. Persebaya yang sempat di awal musim berada di tangga teratas klasemen kini terseok di tangga ke-12 dengan nilai 29.
Skuat pelatih Djajang Nurdjaman itu terancam kembali merosot menengok Mitra Kukar di tangga ke-13 yang juga punya 29 angka dan belum melakoni pekan ke-24.
Saat laga kedua kesebelasan di Kanjuruhanini sejumlah petinggi federasi nasional tampak hadir. Laga ini dalam pengawasan karena rivalitas dua suporter yang selama ini rawan ricuh. Akan tetapi, sepanjang pertandingan, 26 ribu penonton tampak tertib menyaksikan laga.
Arema membuka laga dengan tampil menyerang. Persebaya juga tak mau kalah dengan bertahan dan beberapa kali melakukan serangan balasan. Namun kedua kesebelasan sama-sama buntu membuka keunggulan. Babak pertama, kedua kesebelasan bermain tanpa gol.
Di babak kedua pelatih tuan rumah Milan Petrovic mencoba merombak komposisi pemainnya dengan menukar pemain gelandang bertahan Hanif Sjahbandi, dengan Muhammad Rafli. Persebaya belum mau merespons pergantian tersebut.
Tambahan satu penyerang, membuat Arema semakin keras membuka keunggulan. Akan tetapi, sampai menit ke-60, Persebaya berhasil menahan. Skor tetap 0-0.
Pada menit ke-61, Arema kembali merotasi pemainnya. Gelandang sayap Ahmad Sunarto ditandu keluar dan gelandang Ahmad Nur Hardianto masuk menggantikan.
Masuknya Hardianto memberikan amunisi baru dalam serangan Singo Edan di lini pertahanan Persebaya. Pelatih Djajang, mulai menukar satu pemainnya pada menit ke-66 dengan menarik gelandang bertahan Rendi Saputra dan memainkan gelandang Robertino Pugliara.
Perlawanan Persebaya menahan imbang akhirnya kandas ketika pemain belakang melakukan pelanggaran terhadap pemain Arema pada menit ke-70. Hadiah sepakan bebas di kotak 16 menjadi awal skor pembuka.
Sepakan bebas dari striker Arema Makan Kanote, mengantarkan bola langsung ke gawang. Tapi kiper tamu Miswar Saputra berhasil mengantisipasi. Tetapi sayang tak sempurna dan membuat bola liar di mulut gawang. Ada Hardianto yang menyambar bola.
Sekali sentuhan kaki kanannya bola meluncur ke dalam gawang dan gol. Papan skor menjadi 1-0 keunggulan bagi tuan rumah. Tertinggal satu gol, Persebaya berusaha membalas. Sejumlah Serangan menyamakan kedudukan sempat terjadi. Akan tetapi, pertahanan Arema disiplin menggagalkan.
Arema berusaha mencuri kesempatan menambah jumlah gol. Namun upaya tersebut, pun tak juga berhasil. Sampai menit ke-80, keunggulan masih milik Arema.
Sepuluh menit sebelum laga pungkas, Persebaya sempat melakukan pergantian pemain. Perubahan taktik tersebut juga tak menghasilkan apapun. Arema yang mulai bermain defensif semakin dulit ditembus. Sampai pertandingan pungkas, Persebaya harus mengakui keunggulan rivalnya kali ini dengan skor 0-1.
Ikuti Whatsapp Channel Republika