REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Istri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Sara, menjalani sidang pertama atas kasus penipuan. Sara diduga telah menyalahgunakan dana negara untuk membayar makanan.
Menurut surat dakwaan yang diajukan pada Juni, Sara Netanyahu bersama dengan seorang pegawai pemerintah, menggunakan uang negara lebih dari 100 ribu dolar AS untuk membayar makanan yang disediakan oleh restoran. Ini melanggar peraturan karena seorang juru masak bekerja di rumah dinasnya. Jika terbukti bersalah, Sara Netanyahu bisa dihukum lima tahun penjara.
Sara terlihat tegang saat memasuki ruang sidang pada Ahad (7/10). Dia tidak berkomentar kepada wartawan dan duduk di bangku di belakang pengacaranya. Laporan media Israel mengatakan sidang kali ini akan membahas masalah prosedural.
Pengacara Sara Netanyahu berpendapat bahwa dakwaan tidak berlaku karena peraturan untuk memesan makanan secara hukum tidak valid. Ia mengatakan seorang pekerja rumah tangga telah meminta makanan tersebut meskipun ada larangan dari Netanyahu.
"Jika kami bahkan sampai ke tahap menghadirkan bukti, saya percaya Yang Mulia mungkin tertawa," kata salah satu pengacaranya, Yossi Cohen, kepada pengadilan. Dia tidak diminta untuk memasukkan permohonan.
Netanyahu, yang juga terlibat dalam serangkaian investigasi korupsi, telah menyebut tuduhan terhadap istrinya absurd dan tidak berdasar.
Sara Netanyahu (59) telah menjadi pemberitaan utama di masa lalu karena reputasinya. Pada 2017, Netanyahu memenangkan gugatan pencemaran nama baik terhadap seorang wartawan Israel yang mengatakan bahwa Sara pernah mengusir suaminya keluar dari mobil mereka saat bertengkar. Pada 2016, pengadilan tenaga kerja Yerusalem memutuskan bahwa Sara telah menghina dan mengamuk kepada staf rumah tangga di kediaman resmi perdana menteri.
Namun kasus hukum Sara ini tampaknya tidak berdampak pada popularitas Netanyahu. Pemilihan nasional berikutnya di Israel dijadwalkan November 2019. Tetapi beberapa analis politik memprediksi pemilihan cepat akan diadakan lebih awal.