REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank OCBC NISP telah menerima kucuran dana dari International Finance Corporation (IFC) sebesar Rp 2 triliun. Hal itu sehubungan dengan Komodo Bond yang baru saja diterbitkan IFC.
Dana itu rencananya digunakan untuk membiayai proyek berwawasan lingkungan atau green financing. Perlu diketahui, kucuran dana ini merupakan lanjutan dari penandatanganan perjanjian bilateral yang sudah ditandatangani kedua belah pihak beberapa waktu lalu.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, dana yang diterima dari IFC akan digunakan untuk membiayai investasi sektor swasta sekaligus mengurangi dampak perubahan iklim. "Fasilitas pinjaman tersebut memiliki tenor lima tahun dan akan didistribusikan Bank OCBC NISP untuk mendanai proyek-proyek berwawasan lingkungan seperti efisiensi energi dan energi terbarukan," jelasnya melalui siaran pers yang diterima Republika, Rabu (10/10).
Perjanjian ini, kata dia, merupakan langkah awal bagi OCBC NISP dalam mendukung nasabah melakukan bisnis secara berkelanjutan. Ditambah turut berkontribusi positif dalam pengembangan pembangunan dan tujuan pemerintah.
"Kolaborasi Bank OCBC NISP dan IFC ini diharapkan mampu menghasilkan solusi inovatif," kata Parwati. Dengan begitu, tambahnya, bisa memperluas peluang investasi di sektor swasta secara berkelanjutan, baik dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Pada tahap awal, dana tersebut di antaranya akan digunakan Bank OCBC NISP dalam pembiayaan bagi debitur yang bergerak di bidang pengelolaan air. “Kami sangat selektif dalam memilih proyek-proyek berwawasan lingkungan yang akan menerima pendanaan ini sesuai dengan arahan dan masukan dari IFC,” tegas Parwati.