REPUBLIKA.CO.ID, HOCKENHEIM -- Mick Schumacher, 19 tahun, putra juara dunia tujuh kali balap Formula One (F1), Michael Schumacher, memenangi gelar F3 Eropa di Sirkuit Hockenheim, Jerman, Sabtu (13/10). Menduduki peringkat kedua dalam balapan hari kedua, sudah cukup bagi Mick untuk mengamankan gelar juara dengan nilai tertinggi dan tidak mungkin terkejar lawan. Ia mengumpulkan 347 poin.
Sukses tersebut membuat Mick memenuhi syarat untuk balapan di level F1 musim depan. Beberapa pemenang sebelumnya di kejuaraan tersebut, yang telah berevolusi selama bertahun-tahun, termasuk empat kali juara dunia F1 Lewis Hamilton dari tim Mercedes.
Sang ayah, Michael Schumacher, juga pernah menjadi juara F3 di Jerman pada tahun 1990, setahun sebelum debutnya di F1 dengan tim Jordan dan kemudian bergabung dengan Benetton.
Mick Schumacher telah meraih delapan kemenangan dari 12 balapan yang diikutinya. Lima di antaranya secara beruntun bersama Tim Prema yang didukung Mercedes. Tahun lalu pada debutnya, ia hanya menduduki peringkat ke-12 klasemen umum.
"Ini seperti tidak nyata. Saya benar-benar senang," kata Schumacher. "Saya masih tidak bisa mempercayainya."
Toto Wolff, Kepala Mercedes Motorsport yang menjalankan tim F1 yang dikendarai Schumacher di akhir kariernya, mengatakan bahwa Mick memiliki potensi besar. "Perhatian terfokus pada anak muda ini sejak awal dan dia berada di bawah banyak tekanan. Tidak mudah mengatasi semua itu," katanya.
Menurut Wolff, penampilan Mick di paruh kedua musim ini lebih mengesankan. "Ia telah menunjukkan memang memiliki apa yang dibutuhkan dan dia bisa menjadi salah satu pembalap hebat," jelas dia.
Michael Schumacher, pembalap paling sukses dalam sejarah F1, belum pernah terlihat di depan publik sejak ia menderita cedera kepala parah dalam kecelakaan ski di Prancis pada Desember 2013. Privasi mantan pembalap Ferrari itu dijaga ketat di rumah keluarga di Swiss.