Selasa 16 Oct 2018 16:28 WIB

Asian Games 2018 Dorong Laju Pertumbuhan Ekonomi 0,05 Persen

Pengeluaran wisman mencapai Rp 1,9 triliun.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Friska Yolanda
Peserta pertunjukan seni ekstravaganza memeriahkan acara penutupan Asian Para Games 2018 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (13/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Peserta pertunjukan seni ekstravaganza memeriahkan acara penutupan Asian Para Games 2018 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhelatan Asian Games 2018 akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi 2018 sebesar 0,05 persen. Hal itu merupakan hasil studi tentang dampak ekonomi Asian Games 2018 yang dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. 

“Adanya Asian Games membuat pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan meningkat sekitar 0,05 persen dari pertumbuhan baseline," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Selasa (16/10). 

Bambang menjelaskan, kajian tersebut dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan berbagai metode analisis, termasuk survei lapangan dengan responden sebanyak 2.630 orang, analisis model Computable General Equilibrium (CGE), analisis dengan menggunakan Big Data yang meliputi analisis pengunjung Asian Games 2018 dengan memanfaatkan Mobile Positioning Data.

Pengunjung Asian Games 2018 tercatat berasal dari 45 negara. Sebanyak 45 cabang olahraga dilaksanakan dan diikuti oleh 11.326 atlet dan 6.000 ofisial pertandingan. Pesta olahraga terbesar di Asia tersebut berhasil mengundang kedatangan 1,7 juta wisatawan domestik dan 78.854 wisatawan mancanegara.

Dari jumlah itu, pengeluaran wisatawan domestik diperkirakan mencapai Rp 1,8 triliun. Sementara, meski jumlah kunjungannya lebih kecil, pengeluaran wisman diperkirakan mencapai Rp 1,9 triliun. Bambang mengatakan, hal itu karena wisman harus mengeluarkan biaya lebih untuk penginapan selama berada di Indonesia. 

Dampak ekonomi langsung Asian Games dalam rentang periode 2015 hingga 2018 adalah Rp 40,6 triliun. Bambang memerinci, Rp 29,1 triliun berasal dari investasi konstruksi (2015 hingga 2018), operasional penyelenggaraan sebesar Rp 7,8 triliun (2015 hingga 2018), dan pengeluaran wisman dan wisnus senilai Rp 3,7 triliun (2018).

Dalam periode 2015 hingga 2018, Asian Games telah menciptakan kesempatan kerja bagi 108.780 orang di Jakarta dan Palembang serta meningkatkan upah riil sebesar 0,03 persen. Terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta tahun 2018, Asian Games 2018 berkontribusi memberikan peningkatan sebesar 0,23 persen dari pertumbuhan baseline. 

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi akan berupaya meningkatkan pemanfaatan sejumlah fasilitas olahraga yang dibangun terkait Asian Games 2018. Dia mengatakan, venue seperti Jakarta International Equestrian Park juga bisa dimanfaatkan tak hanya untuk acara olahraga tapi juga berbagai acara lain. 

Akan tetapi, Imam menekankan, seluruh induk olahraga telah diminta untuk menarik kompetisi internasional ke Tanah Air. "Kita dorong induk-induk olahraga untuk menggelar event internasional di Indonesia supaya venue-venue di GBK dan Jakabaring itu bisa termanfaatkan secara optimal," kata Imam. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement