Rabu 17 Oct 2018 14:04 WIB

RZ Fokus Bantu Pendidikan Hingga Kesehatan di Sulteng

RZ telah mendirikan setidaknya dua sekolah darurat di Sulawesi Tengah.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Rumah Zakat (RZ) mengirim bantuan 30 ton paket rendang dan kornet untuk korban bencana Palu dan Donggala di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Rabu (17/10).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Rumah Zakat (RZ) mengirim bantuan 30 ton paket rendang dan kornet untuk korban bencana Palu dan Donggala di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Rabu (17/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Rumah Zakat (RZ) berkomitmen memberikan bantuan dari aspek pendidikan, kesehatan dan ekonomi pada bencana di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng). Menurut Chief Program Officer RZ, Murni Alit Baginda, bantuan secara intens telah dimulai sejak hari pertama bencana terjadi di lokasi.

"Kita sudah hadir sejak hari pertama, tim pertama kita kirim dari Gorontalo. Seluruhnya ada 45 relawan di sana saat ini dan 15 tim medis," ujar Murni saat Konferensi Pers (Konpers) Pengiriman Bantuan Bencana Palu dan Donggala, di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Rabu (17/10).

Murni melaporkan, RZ telah mendirikan setidaknya dua sekolah darurat di Sulawesi Tengah (Sulteng). Kegiatan belajar di lokasi bencana juga telah berjalan per Senin (15/10) lalu. Pelaksanan kegiatan ini sangat penting agar anak-anak terdampak bencana tidak tertinggal jauh dengan wilayah lainnya.

Selain itu, pihaknya juga telah mendirikan masjid darurat di sejumlah titik. Sarana ini sangat diperlukan agar para korban tetap melakukan ibadah dengan baik. Ke depan, RZ bersama Dinas Sosial (Dinsos) juga akan menyiapkan sarana masjid secara utuh bagi masyarakat sekitar.

"Itu sudah diidentifikasi dari Dinsos tentang masjid yang rusak. Kita nanti persiapkan masjid ke depan. Sanitasi juga tidak lupa kita sediakan sehingga proses kesehatan tetap terjaga," tambah dia.

Murni juga menambahkan, RZ telah melakukan kerjasama dengan Kementerian PUPR di Palu, Sulteng. Kerjasama ini berkaitan dengan wacana pembangunan hunian sementara (huntara) yang nyaman dan layak. Pembangunan ini direncanakan dilaksanakan sekitar pekan ini dengan target mampu lebih banyak lagi untuk masyarakat.

Seperti diketahui, gempa berkekuatan 5,7 Skala Richter (SR) telah mengguncang Donggala pada pukul 14.00. Kemudian disusul dengan gempa berkekuatan 7,7 SR yang berpusat di kedalaman 10 kilometer (km) tepatnya 27 km Timur Laut Donggala, Sulawesi Tengah. Gempa dahsyat ini telah mengakibatkan tsunami dengan ketinggian dua sampai tiga meter di Pantai Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9).

Kejadian tersebut dilaporkan telah mengakibatkan 2.073 orang meninggal dan 10.678 mengalami luka-luka. Selain itu, sekitar 82.775 jiwa terpaksa harus mengungsi di sejumlah titik di lokasi bencana.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement