Senin 29 Oct 2018 12:16 WIB

Lion Air Klaim JT 610 Laik Beroperasi

Pesawat baru beroperasi sejak 15 Agustus 2018.

Rep: Mabruroh/ Red: Indira Rezkisari
Kerabat penumpang Lion Air JT 610 berdoa sambil menunggu kabar tentang pesawat Lion Air yang jatuh di perairan Laut Jawa. Sejumlah kerabat penumpang ramai menunggu di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, Senin (29/10).
Foto: AP Photo/Hadi Sutrisno
Kerabat penumpang Lion Air JT 610 berdoa sambil menunggu kabar tentang pesawat Lion Air yang jatuh di perairan Laut Jawa. Sejumlah kerabat penumpang ramai menunggu di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, Senin (29/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, memastikan pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta Pangkalpinang laik operasi sebelum diberangkatan. Katanya, pesawat tersebut bahkan baru beroperasi sejak Agustus tahun ini.

"Pesawat ini buatan 2018 dan baru dioperasikan oleh Lion Air sejak 15 Agustus 2018. Pesawat juga dinyatakan laik operasi," kata Danang dalam siaran pers pada Senin (29/10).

Ia menjelaskan, pesawat dikomandoi oleh Capten Bhavye Suneja dengan copilot Harvino. Bersama enam awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul  Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula.

"Kapten pilot sudah memiliki jam terbang lebih dari 6.000 jam terbang dan copilot telah mempunyai jam terbang lebih dari 5.000 jam terbang," ungkapnya.

Pesawat dengan registrasi PK-LQP jenis Boeing 737 MAX 8 itu jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat. Lion Air mengaku prihatin atas peristiwa tersebut.

"Lion Air sangat prihatin dengan kejadian ini dan akan berkerjasama dengan instansi terkait dan semua pihak   sehubungan dengan kejadian ini," kata Danang.

Di Pangkalpinang, Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan mengoordinasikan keberadaan pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta menuju Pangkalpinang yang hilang kontak. "Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Lion Air dan sampai sekarang mereka masih terus mendapatkan informasi yang pasti terkait kondisi terkini," katanya di Bandara Depati Amir, Senin.

Erzaldi Rosman Djohan berharap keluarga yang sudah ramai menunggu di Bandara Depati Amir bisa bersabar. "Kami siapkan posko pengaduan dan laporan khusus untuk keluarga yang datang menanyakan atau menyampaikan informasi terkait kondisi terkini pesawat yang hilang kontak," katanya.

Erzaldi meminta kepada semua pihak tidak menyebarkan informasi yang masih simpang siur, termasuk mengenai data penumpang pesawat yang hilang. "Tanyakan langsung kepada pihak yang berkompeten, jangan menyebarkan informasi yang membuat suasana semakin keruh," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement