Senin 29 Oct 2018 23:10 WIB

Indra Sjafri Tekankan Pentingnya Pengembangan Pemain Muda

Harus tetap ada program jangka panjang untuk para pemain, siapa pun pelatih timnas.

Pelatih Indonesia, Indra Sjafri.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Pelatih Indonesia, Indra Sjafri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih tim nasional (timnas) Indonesia U-19 Indra Sjafri menekankan pentingnya komitmen serius untuk mengembangkan pemain muda di Indonesia. Komitmen itu penting agar para pemain muda itu kelak menjadi pemain siap pakai di timnas senior.

Menurut pelatih asal Sumatra Barat itu, salah satu cara untuk menjaga pesepak bola-pesepak bola berbakat Indonesia di timnas kelompok umur adalah dengan menunjuk pelatih timnas U-16, U-19, dan U-22.

Indra Sjafri hanya melatih Indonesia sampai Piala Asia U-19 2018. Artinya setelah turnamen itu, posisi pelatih timnas U-19 kosong, sama seperti timnas U-16 dan timnas U-23 yang tanpa pelatih usai juru taktik sebelumnya masing-masing Fakhri Husaini dan Luis Milla menunaikan tugasnya.

"Harus tetap ada program jangka panjang untuk para pemain, siapapun pelatih timnas, seperti Jepang yang menargetkan juara dunia di tahun 2050 dan sudah membuat langkah menuju ke sana. Selain itu, keberadaan pelatih juga penting untuk mengawasi kinerja para pemain timnas yang berlaga di klub masing-masing," jelas Indra.

Khusus untuk timnas U-19 dan usia di atasnya, Indra berpandangan para pemainnya tidak perlu diikutkan dalam pemusatan latihan (TC) dalam waktu yang lama. Para pesepak bola itu diharapkan matang di kompetisi, seperti timnas U-19 saat ini yang hampir semua pemainnya berlaga di Liga 1 maupun Liga 2 Indonesia.

Timnas sepak bola U-19 Indonesia terhenti di perempat final Piala Asia U-19 2018 usai ditaklukkan Jepang dengan skor 0-2 pada laga yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (28/10). Kegagalan di delapan besar memupuskan harapan Indonesia melaju ke Piala Dunia U-20 FIFA, yang syaratnya harus menjadi salah satu dari empat tim U-19 terbaik Asia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement