Jumat 02 Nov 2018 11:00 WIB

Jonan Minta Sistem Kelistrikan di Sumatra Mirip Jawa-Bali

Sistem kelistrikan Jawa-Bali sudah terhubung dalam satu jaringan interkoneksi.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Sistem kelistrikan Jawa-Bali. ilustrasi
Foto: Muhammad Ayudha/Antara
Sistem kelistrikan Jawa-Bali. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meminta kepada PT PLN (Persero) untuk membangun sistem kelistrikan di Pulau Sumatra mirip seperti di Pulau Jawa yang saling terhubung (interkoneksi) antara beberapa pusat listrik (pembangkit) dan pembangkit lain serta beberapa gardu induk (GI) dengan GI yang lain melalui sebuah saluran transmisi. Permintaan Jonan tersebut merupakan satu dari empat target kelistrikan yang harus dicapai oleh PLN.

"Saya sudah bilang kepada PLN, transmisi untuk Pulau Sumatra itu harus seperti Jawa-Bali. Jawa-Bali ini jadi satu jaringannya transmisi dan distribusinya, konektivitas jaringannya jadi satu. Sumatra harus jadi satu, sekarang yang sudah selesai yang 70 kilovolt (kV), 150 kV sudah dan tahun depan harus sudah diselesaikan jaringan yang 270 kV untuk menampung produksi listrik dari kapasitas pembangkit yang melebih 600 MW satu pembangkit, mestinya bisa selesailah," ujar Jonan, Jumat (2/11).

Sistem kelistrikan Jawa-Bali saat ini sudah terhubung dalam satu jaringan interkoneksi antara pembangkit satu dengan pembangkit yang lain dan gardu induk yang satu dengan yang lain. Sehingga, jika penyaluran tenaga listrik dapat berlangsung terus-menerus (tanpa putus), apabila salah satu pembangkit mengalami kerusakan, maka penyaluran tenaga listrik dapat dialihkan ke pusat pembangkit lainnya.

Menyelesaikan pembangunan infrastruktur kelistrikan di Sumatra tersebut menurut Jonan merupakan salah satu target di bidang kelistrikan yang harus dicapai. Target selanjutnya adalah meningkatkan rasio elektrifikasi nasional menjadi 99,9 persen pada akhir 2019, lebih tinggi dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).

"Capaian 99,9 persen ini merupakan target Kementerian ESDM karena Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) itu 97,5 persen di akhir 2019. Saat saya lapor ke Bapak Presiden, saya utarakan bahwa ini akan saya kebut dan saya minta dukungan Presiden, dan hari ini sudah lewat 97,5 persen. Hari ini rasio elektrifikasi sudah mencapai 98,05 persen, akhir 2018 harapannya mencapai 98,5 persen dan akhir 2019 harapannya 99,9 persen," papar Jonan.

Setelah peningkatan rasio elektrifikasi 99,9 persen pada akhir 2019, target di bidang kelistrikan selanjutnya adalah melistriki wilayah-wilayah terisolasi dan belum terjangkau listrik PLN dengan solar home system (SHS) dan mempertahankan harga listrik agar tetap terjangkau oleh masyarakat dengan meminta PLN melakukan efisiensi.

"Kita akan coba menyelesaikan untuk wilayah-wilayah yang belum ada jaringan listriknya atau sulit akan dipasang home solar system. Tahun lalu hampir 80 ribu home solar system yang sudah pasang, tahun ini kita pasang 175 ribu dan tahun depan mungkin sekitar 150 ribu supaya target rasio elektrifikasi nasional akan tercapai, yakni 99,9 persen," tutur Jonan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement