Rabu 07 Nov 2018 15:42 WIB

Republika Kembali Gelar Anugerah Syariah

Ekonomi syariah kini jadi bagian penting pertumbuhan dan pemerataan ekonomi

  Para penerima Anugerah Syariah Republika (ASR) 2017 dan tamu undangan berfoto bersama usai acara ASR 2017 di Jakarta, Rabu (6/12) malam.
Foto: Republika/Prayogi
Para penerima Anugerah Syariah Republika (ASR) 2017 dan tamu undangan berfoto bersama usai acara ASR 2017 di Jakarta, Rabu (6/12) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republika akan menggelar Anugerah Syariah Republika (ASR) 2018 di Jakarta pada Kamis (8/11). ASR merupakan penghargaan tertinggi dari Republika untuk pelaku industri keuangan syariah dari perbankan, keuangan nonperbankan, asuransi, teknologi finansial (tekfin), multifinance, lembaga filantropi, destinasi wisata halal (ramah Muslim) terfavorit, hingga tokoh ekonomi syariah.

Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi mengatakan, ASR ini merupakan wujud nyata dukungan Republika Group dalam memajukan ekonomi syariah. "Republika ingin bersama para pelaku usaha syariah, regulator, bankir-bankir, dan pegiat ekonomi syariah lainnya terus memperkuat peran dan kiprah ekonomi syariah di Tanah Air," kata Irfan di Jakarta, Selasa (6/11).

Irfan menegaskan, ekonomi syariah bukan lagi menjadi alternatif dalam mengembangkan perekonomian nasional. "Ekonomi syariah kini menjadi bagian penting yang tak bisa dilepaskan dalam menopang pertumbuhan dan pemerataan ekonomi," kata Irfan.

Republika konsisten menyelenggarakan ASR ini setiap tahunnya. Untuk tahun depan, kegiatan ini akan diperlebar dengan memasuki ranah regional, di mana penghargaan diberikan juga kepada industri keuangan negara-negara kawasan Asia.

Ketua Pelaksana ASR 2018 Elba Damhuri mengatakan, kategori penghargaan ASR tahun ini ditambah dengan memasukkan destinasi wisata halal (ramah Muslim) terfavorit. "Kami membuka polling bagi publik untuk memilih provinsi mana yang ramah terhadap wisata Muslim," kata Elba.

Penghargaan baru lainnya juga diberikan kepada lembaga-lembaga filantropi. Republika ingin peran mereka semakin besar dalam memajukan ekonomi bangsa. "Semangat itu kami pompa dengan pemberian penghargaan ini," kata Elba.

Untuk kategori perbankan syariah dibagi berdasarkan jumlah aset dan kelompok usaha (BUKU) sehingga terpecah menjadi beberapa penghargaan. Kategori asuransi syariah juga terbagi berdasarkan kelas bisnisnya. Ada juga kategori untuk tekfin terbaik.

Kriteria penilaian berbasiskan data kuantitatif berupa catatan kinerja industri selama 2017 dan kinerja triwulan satu 2018. Selain kuantitatif, indikator kualitatif seperti pelayanan dan pandangan publik/konsumen juga digunakan.

Penilaian ketiga didasarkan pada inovasi yang dilakukan. Apa saja terobosan yang sudah dilakukan yang bisa dilihat dari produk-produk yang dimiliki dan kegiatan-kegiatan yang digelar. Penilaian keempat, Republika juga mempertimbangkan unsur edukasi dan sosialisasi oleh pelaku industri keuangan syariah di Tanah Air, sehingga masyarakat tahu, paham, dan akhirnya menjadi nasabah mereka.

Dewan juri ASR terdiri atas ahli ekonomi syariah, ahli fikih syariah, dan juri internal Republika. Ketua Dewan Juri adalah ekonom senior yang kiprahnya sudah teruji di dunia keuangan, Sunarsip. Juri lainnya, yaitu pakar muamalah yang aktif di Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI Dr Oni Sahroni MA.

Tahun ini, ASR menetapkan tiga Tokoh Syariah dari tiga bidang berbeda. Mereka adalah akademisi dan konsultan, pelaku bisnis, dan regulator. Mereka terpilih tidak hanya karena berkiprah nyata di bidangnya, tetapi juga dampak besar yang mereka berikan kepada masyarakat dan bangsa hingga secara konsisten menopang kemajuan ekonomi syariah di Indonesia.  lida puspitaningtyas ed: fuji pratiwi

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement