REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Striker asal Kamerun Vincent Pericard mengungkapkan penyebab dirinya terdepak dari Juventus tahun 2002 silam. Ia tidak sengaja telah merusak hubungan dengan salah satu Direktur Juventus Roberto Battega yang juga termasuk barisan legenda Bianconeri.
Ceritanya saat baru tiba di Italia di usia belasan tahun, Pericard belajar bahasa Italia bersama seorang mentor perempuan yang punya paras cantik. Ketika itu Pericard yang disebut sebagai pemain muda menjanjikan usai dibeli dari Klub Prancis Saint-Etienne ingin fasih berbahasa Italia untuk menunjang kariernya di Serie A Italia.
Suatu malam, Pericard bersama dua orang rekan les bahasa Italia mengundang mentornya itu datang ke rumah untuk minum bersama. Undangan disampaikan Pericard sendiri melalui pesan SMS.
Tak lama setelah SMS terkirim, Pericard mendapat telepon dari Battega. Battega mengertak Pericard karena telah berani mengajak pacarnya datang ke rumah untuk berpesta.
"Saya tidak tahu kalau guru kami yang cantik adalah pacar direktur. Saya merasa hal itu sangat memalukan dan telah menyebabkan karier saya buruk," kata Pericard, dikutip dari Football Italia, Kamis (8/11).
Konsekuensi buruk pun harus diterima Pericard. Battega membuat dirinya terbuang. Ia awalnya dipinjamkan ke klub Liga Primer Inggris Portsmouth selama satu musim. Setelah itu langsung dijual secara permanen.
Walau dua tahun berstatus sebagai pemain Juventus, Pericard sama sekali tidak pernah tampil dengan kaos hitam putih La Vecchia Signora. Kesempatannya membela Juventus sirna hanya karena suatu kebodohan.
Walau tampil reguler di Portsmouth, sulit bagi Pericard menarik perhatian klub besar karena ketajamannya kurang bagus. Ia bergonta ganti klub sejak 2006 sampai 2015 karena penampilannya cenderung terus menurun. Kebanyakan klub yang dibelanya adalah klub Divisi Championship Inggris. Pada 2015 lalu, karier Pericard berakhir di klub amatir Inggris Moneyfields.
Pericard sampai sekarang sangat menyesal atas SMS yang ia kirimkan ke gurunya itu. Ia yakin andai kejadian itu tidak ada, kariernya akan berbeda dari apa yang ia alami.
"Sangat mengerikan karena sejak awal semuanya berjalan sangat baik bagi saya di Juventus. Saya menghancurkan karier saya dengan Juve karena teks yang kurang beruntung. Saya tidak ragu bahwa tanpa kejadian itu, hidup saya akan sangat berbeda," ujar Pericard menjelaskan.