Rabu 14 Nov 2018 16:30 WIB

PLN Dapat Suntikan Dana Rp 4,5 Triliun

Dana sindikasi perbankan ini digunakan PLN untuk membangun gardu induk dan transmisi.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Direktur BCA Suwignyo Budiman, Direktur Corporate Banking Mandiri Royke Tumilaar, Direktur Corporate Banking BRI Kuswiyoto, Direktur Utama PLN Sofyan Basir, Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, dan Perhubungan Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah, Direktur Bisnis Korporasi BNI Putrama Wahju Setyawan, Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto, dan Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN Amir Rosidin pada perjanjian kredit sindikasi Proyek Transmisi dan Gardu Induk Jawa Bagian Tengah di Jakarta, Rabu (14/11)
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Direktur BCA Suwignyo Budiman, Direktur Corporate Banking Mandiri Royke Tumilaar, Direktur Corporate Banking BRI Kuswiyoto, Direktur Utama PLN Sofyan Basir, Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, dan Perhubungan Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah, Direktur Bisnis Korporasi BNI Putrama Wahju Setyawan, Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto, dan Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN Amir Rosidin pada perjanjian kredit sindikasi Proyek Transmisi dan Gardu Induk Jawa Bagian Tengah di Jakarta, Rabu (14/11)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mendapatkan suntikan dana dari sindikasi perbankan nasional sebesar Rp 4,5 triliun. Sindikasi perbankan tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan bertindak selaku agen sindikasi, PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto menjelaskan, dana dari sindikasi perbankan ini digunakan PLN untuk modal membangun gardu induk dan transmisi di wilayah Jawa Bagian Tengah. Ia menjelaskan, pembangunan fasilitas kelistrikan tersebut untuk mendukung program 35 GW.

“Selain cost of fund pinjaman yang kompetitif, pendanaan sindikasi ini juga meningkatkan portofolio rupiah pada pinjaman PLN serta menunjukkan dukungan perbankan nasional dalam mendanai pembangunan infrastruktur,” ujar Sarwono, Rabu (14/11).

Pembangunan gardu induk dan transmisi di Regional Jawa Bagian Tengah ini meliputi pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV di daerah Jawa Tengah sampai dengan Jawa Barat, termasuk pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Kedung Badak-Bogor Baru di Jawa Barat. 

Infrastruktur kelistrikan yang sedang dibangun ini sangat penting bagi PLN untuk evakuasi daya dari pembangkit yang berlokasi di Jawa Bagian Tengah dan Bagian Timur ke sumber beban di Jawa Bagian Barat dan Jakarta. "Gardu induk dan transmisi ini akan mengevakuasi sumber energi murah dari pembangkit di bagian tengah dan timur dan sekaligus meningkatkan keandalan pelayanan sistem Jawa Bali," ujar Sarwono.

Sarwono menjelaskan, pembangunan Gardu Induk dan Transmisi ini akan mendukung usaha PLN dalam menyediakan listrik dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat dan kompetitif bagi industri serta bisnis. Ini untuk menunjang pertumbuhan ekonomi nasional.

Direktur Corporate Banking BRI Kuswiyoto menyatakan bahwa pemberian kredit sindikasi ini merupakan salah satu komitmen bank-bank sindikasi dalam mendukung program pengembangan infrastruktur pemerintah, khususnya di sektor kelistrikan untuk menyukseskan program penyediaan listrik serta rasio elektrifikasi nasional.

"Kita ingin ikut berperan dalam mewujudkan elektrifikasi yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Kuswiyoto.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement