Rabu 14 Nov 2018 17:14 WIB

CEO Bukalapak Bagikan Tip Khusus Bangun Usaha

Zaky menyebut pelaku usaha harus belajar dari kegagalan

 Founder dan CEO Bukalapak, Achmad Zaky bersama menerima cenderamata dari President of Asian Paralympics Committee, Majid Rashed saat upacara penandatanganan dukungan Indonesia 2018 Asian Para Games di Jakarta,  Selasa (2/10). Bukalapak menjadi official prestige partner pada ajang Asian Para Games 2018.
Foto: Dok Bukalapak
 Founder dan CEO Bukalapak, Achmad Zaky bersama menerima cenderamata dari President of Asian Paralympics Committee, Majid Rashed saat upacara penandatanganan dukungan Indonesia 2018 Asian Para Games di Jakarta, Selasa (2/10). Bukalapak menjadi official prestige partner pada ajang Asian Para Games 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Chief Executive Officer Bukalapak Ahmad Zacky berbagi kiat sukses berusaha kepada para peserta Innocreativation di Kota Surabaya, Jawa Timur. Ia menyebut mengembangkan sebuah usaha membutuhkan waktu dan berani untuk gagal.

"Gagal bangun lagi dan ambil pelajarannya sampai gagalnya bosan," kata Ahmad Zacky saat menjadi narasumber pembukaan Innocreativation bertajuk "CEO vs CEO" yang digelar di Grand City Convex pada 14-15 November 2018, Rabu (14/11).

Menurut dia, kegagalan adalah sebuah proses belajar. Artinya, lanjut dia, jika usaha gagal, maka harus dicari tahu apa penyebabnya, setelah itu baru merenungkan kegagalan itu.

"Proses belajar terus dilakukan sampai tidak gagal lagi," kata sang pendiri pusat perbelanjaan daring Bukalapak. 

Selain Ahmad Zacky, narasumber lainnya yakni Dian Sastrowardoyo, Kevin Aluwi selaku Co-Founder Gojek dan Randy Yusuf selaku CEO Google Indonesia. Sedangkan Founder dan Chairman CT Corp Chairul Tanjung diplot sebagai moderator.

Diskusi yang dikemas dengan interaktif dan gaya tutur bahasa ringan sesuai selera anak milenial mengajak para CEO berbicara untuk menyebarluaskan pengetahuan dan pengalaman mereka di bidang inovasi, kreativitas, dan enterpreneurship kepada generasi muda Surabaya.

Tidak hanya pengetahuan untuk menciptakan peluang yang menjadi rupiah, Chairul Tanjung juga meminta narasumber berbagi pengalaman menyakitkan yang dirasakan saat awal mula merintis berbagai macam ide yang pada akhirnya bermanfaat bagi banyak orang.

Bagi Chairul Tanjung, kegagalan memulai suatu usaha dan proses untuk bangkit lagi merupakan hal yang sulit dilakukan dan jawaban dari para narasumber paling ditunggu generasi muda."Mampu bangkit dari kegagalan menjadi kunci utama dari generasi muda menjadi orang sukses," ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement