Ahad 23 May 2010 18:03 WIB

Piala Dunia 1986: Tangan Maradona Menyelamatkan Argentina

Rep: Arif S/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, Kolombia sebenarnya jadi calon kuat tuan rumah Piala Dunia 1986. Lantaran krisis ekonomi, negara ini menarik diri. Amerika Serikat (AS) dan Brasil pun sempat berminat.

Namun, Presiden FIFA, Joao Havelange, asal Brasil, justru tak terlalu memaksakan negaranya menjadi tuan rumah. Sedangkan untuk AS, banyak petinggi FIFA dan pemerhati bola yang khawatir. Sepak bola yang tak begitu populer di AS membuat FIFA tak mendukung hasrat AS. Kampanye Presiden AS, Ronald Reagan, pun tak bersambut.

Berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya, dalam Piala Dunia 1986 di Meksiko ini, babak perdelapan final digelar dalam sistem gugur. Sebelumnya, dalam perdelapan final dibagi lagi menjadi empat grup dan juaranya melaju ke semifinal.

Maroko sempat mengagetkan semua tim. Negara ini menjadi juara grup babak penyisihan setelah menang 3-0 atas Portugal dan menahan Inggris serta Polandia tanpa gol. Akan tetapi, laju Maroko tertahan Jerman 0-1 di perdelapan final.

Jerman mampu mengatasi tuan rumah Meksiko di perdelapan final. Setelah hasil 2x45 menit dan perpanjangan waktu (2x15 menit) tetap 0-0, adu penalti tak terhindarkan. Mental juara yang dimiliki Jerman mampu mengatasi Meksiko dengan skor 4-1.

Finalis lain adalah Argentina. Setelah juara grup, Argentina menyisihkan Uruguay di perdelapan final 1-0. Lawan selanjutnya di perempat final adalah Inggris.

Mata dunia tercurah di laga ini. Selain alasan kualitas tim, para pengamat memandang pertarungan ini juga penuh aroma politik balas dendam. Betapa tidak, di luar arena, tentara Inggris mampu menumpas armada Argentina dalam perang untuk memperebutkan Pulau Malvinas yang letaknya berada di benua Amerika.

Argentina pun melakukan ‘pembalasan’. Mereka menggulung Inggris 2-1. Gol Gary Lineker dibalas dua gol ‘luar biasa’ dari Argentina. Dua-duanya hasil kreasi  Maradona.

Satunya lewat gol ‘tangan Tuhan’. Maradona menamakan demikian setelah ketahuan, bahwa gol itu dicetak olah tangannya yang diangkat persis di atas kepala. Pihak yang benci menamakannya dengan gol ‘tangan setan’. Gol kedua amat spektakuler lantaran dibuat play maker Maradona setelah menggocek bola dari tengah lapangan dan melewati lima pemain Inggris, termasuk kiper Peter Shilton.

Di semifinal, Argentina menyisihkan Belgia 2-0 dan Jerman mengandaskan Prancis juga 2-0. Prancis tampak kelelahan setelah di perdelapan final unggul adu penalti 4-3 (skor total 5-4) atas tim favorit Brasil dalam pertarungan yang menarik dan amat dramatis. 

Saat final, Argentina yang terbiasa dengan suhu panas dan udara tipis terlihat lebih segar dibanding Jerman. Maradona bersama Jorge Valdano, Burruchaga, Olartichoecha, Ruggeri, Giusti, dan rekan-rekan, akhirnya unggul 3-2.

sumber : Berbagai sumber
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement