REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- David James, mantan kiper timnas Inggris, menilai timnas sudah tepat memainkan permainan disiplin alias bertahan dalam laga perdana lawan Prancis. Gaya bertahan Inggris itu cocok dengan model '1-0' yang terjadi di Piala Eropa 2012.
''Setiap pertandingan di turnamen ini akan berlangsung sangat ketat. Faktanya, hanya Rusia dan Kroasia yang menang defisit dua gol atau lebih,'' kata James dalam wawancara dengan goal. ''Itu berarti pertandingan selebihnya masih sangat ketat (dengan defisit satu gol).''
Di laga perdana grup, hanya Rusia dan Kroasia yang berhasil memetik kemenangan dengan defisit dua gol lebih. Rusia mengalahkan Ceska 4-1 di laga perdana Grup A. Sementara, Kroasia menundukkan Republik Irlandia di Grup C dengan skor 3-1.
Di laga perdana Grup B, dua laga berakhir dengan kemenangan tipis 1-0 alias defisit satu gol. Denmark menundukkan Belanda, Jerman menghentikan Portugal. Satu laga lagi berakhir dengan defisit satu gol terjadi di Grup D ketika tuan rumah Ukraina mengalahkan Swedia 2-1.
Sementara, tiga laga perdana grup berakhir dengan skor imbang 1-1. Polandia bermain imbang lawan Yunani, Spanyol ditahan Italia, dan Prancis seri lawan Inggris.
James memberi sebutan model '1-0' merujuk sejumlah laga perdana yang berakhir dengan defisit satu gol. Dengan bermain bertahan, katanya, Inggris sangat cocok dengan model '1-0'. Inggris dan Prancis bermain imbang dengan sama-sama hanya mencetak satu gol.
''Pertandingan akan tetap berlangsung ketat seperti itu. Model '1-0' akan tetap bekerja,'' katanya.