Jumat 15 Jun 2012 18:09 WIB

Ukraina Usung Misi Ganda

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Didi Purwadi
Oleh Blokhin
Foto: AP/Efrem Lukatsky
Oleh Blokhin

REPUBLIKA.CO.ID, DONETSK -- Ukraina mengusung misi ganda kala harus berhadapan dengan Prancis dalam laga yang akan dihelat di Donbass Arena, Donetsk, Jumat (15/6). Target kemenangan atas Les Bleus bukan hanya sekadar perolehan tiga poin, tetapi juga sangat berarti bagi tuan rumah untuk menghapus catatan buruk.

Ukraina kini masih memuncaki klasemen Grup D dengan torehan tiga poin usai memetik poin penuh setelah mengalahkan Swedia dengan skor 2-1. Jika mereka kembali sukses memetik tiga poin, maka itu akan menjadi kemenangan yang pertama dari Prancis.

Sejak pertama kali bertemu Prancis pada Maret 1999 dalam tahap kualifikasi Piala Eropa 2000, Ukraina hingga saat ini belum pernah memetik kemenangan. Kala itu, Ukraina hanya mampu menahan imbang 0-0.

Hal sama juga terjadi pada September 1999 dimana kedua tim bermain imbang tanpa gol. Namun pada dua pertemuan selanjutnya, Ukraina menelan kekalahan. Pada tahun 2004, Ukraina kalah 0-1 dalam laga persahabatan.

Prancis semakin kuat bagi Ukraina dalam babak kualifikasi Euro 2008. Tim berjuluk Zhovto-Blakytni harus kalah dengan dua gol tanpa balas. Bahkan ketika menjamu Prancis di kandang, Ukraina gagal memetik kemenangan setelah ditahan imbang 2-2.

Ironisnya, dalam pertandingan terakhir kedua tim di laga persahabatan yang digelar pada Juni 2011, Ukraina kalah telak dengan skor akhir 1-4. Satu-satunya gol yang diciptakan Ukraina dicetak oleh Anatoliy Tymoschuk. Sementara, empat gol Prancis diciptakan Gameiro, Martin dengan dua gol dan satu gol Kaboul.

Atas hasil itu, pretasi terbaik Ukraina melawan Prancis dalam enam pertandingan hanyalah tiga hasil imbang. Sementara, sisanya berakhir dengan kekalahan.

Untuk memutuskan rekor buruk itu, pelatih Oleg Blokhin mengaku telah mempelajari gaya permainan yang dimiliki anak-anak asuh Laurent Blanc. Hal itu ia dapatkan ketika melihat hasil imbang Prancis melawan Inggris yang sama-sama hanya membukukan satu gol.

"Saya belajar banyak dari pertandingan tersebut. Kedua tim bermain dengan tempo lambat. Bahkan, ada delapan pemain yang berada di barisan  pertahanan," kata Blokhin seperti dilansir Soccerway.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement