REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Di babak play-off Piala Dunia 1998, Gianluigi Buffon tampil untuk pertama kalinya bersama tim nasional (timnas) Italia senior. Usianya saat itu masih 19 tahun. Sekarang 15 tahun berselang, penjaga gawang kelahiran Carrara itu masih dipercaya untuk mengisi tempat di bawah mistar gawang Azzurri.
Pelatih timnas Italia, Cesare Prandelli, membawa tiga kiper dalam skuat finalnya di Piala Eropa 2012 mendatang. Selain Gianluigi Buffon, masih ada Salvatore Sirigu (Paris Saint Germain) dan Morgan De Sanctis (Napoli).
Namun menilik catatan di babak kualifikasi, Buffon ada di urutuan terdepan untuk menjadi starter dalam skuat inti Azzurri di Ukraina-Polandia. Kiper Juventus itu masih tampil menjanjikan meski usianya sudah 34 tahun.
Sepanjang babak kualifikasi Grup C Piala Eropa 2012, Buffon tampil dalam enam dari 10 laga. Ia selalu tampil penuh selama 90 menit terkecuali dalam laga melawan Irlandia Utara. Selama itu, gawang Italia hanya satu kali kebobolah ketika melawan Serbia.
Sisanya mantan kiper Parma itu bisa lima kali menjaga gawangnya tanpa kebobolan (clean sheets). Ia memberikan kontribusi penting membawa Italia lolos ke putara final Piala Eropa sebagai pemuncak grup tanpa sekalipun pernah terkalahkan.
Rekor Fantastis
Penampilan menjanjikan Buffon tidak hanya terjadi di skuat tim nasional. Ia pun tampil cemerlang saat membela Juventus di kompetisi Seri A Italia.
Keberhasilan I Bianconeri merebut gelar scudetto tidak terlepas dari peran Buffon dalam mengawal mistar gawang. Turun dalam 35 laga, Buffon bisa melakukan 21 kali clean sheets dan melakukan 79 penyelamatan untuk membawa Juventus menjadi tim paling sedikit kebobolan.
Total sepanjang musim Juve hanya kebobolan 20 gol. Catatan yang lebih baik dari tim juara manapun di beberapa liga kelas atas Eropa. Seperti Manchester City (29 gol), Real Madrid (32), Dortmund (25) dan Ajax Amsterdam (36).
Ini menjadi salah satu bukti Buffon masih menjadi salah satu yang terbaik di posisinya. Ini jadi alasan International Federation of Football History & Statistics (IFFHS) menobatkannya sebagai Kiper Terbaik Abad ke-21 pada tahun ini.
Pembuktian Buffon
Ketangguhan Buffon musim ini akan mendapatkan ujian di Piala Eropa 2012. Italia yang tergabung dalam Grup C itu harus sudah berhadapan dengan juara bertahan Spanyol, Republik Irlandia dan juga Kroasia.
Namun, pemain yang sudah 113 kali membela timnas ini tidak akan bekerja sendirian. Karena, rekannya di lini belakang Juventus ikut masuk dalam tim pilihan Prandelli. Giorgio Chiellini, Leonardo Bonucci dan Andrea Barzagli bisa jadi opsi untuk membantu Buffon mengawal lini belakang Italia.
Pengalaman menjadi kunci permainan Buffon di bawah mistar gawang. Hal yang membuatnya masih bisa tampil kompetitif. Refleksnya dalam membaca arah gerak bola masih terbilang mengagumkan.
Karena itu, Piala Eropa 2012 bisa menjadi ajang pembuktian Buffon apakah kemampuannya masih bisa diandalkan. Terlebih Piala Eropa kali bisa saja menjadi ajang terakhir Buffon bersama Italia di turnamen internasional. Karena, Azzurri juga tengah melakukan regenerasi. Bisakah Buffon membawa Italia kembali berjaya seperti Piala Dunia enam tahun silam?
Nama: Gianluigi Buffon
Lahir: Carrara, 28 Januari 1978 (34 tahun)
Karier Klub (Terakhir):
- Parma (1995 – 2001)
- Juventus (2001 – sekarang)
Karier Timnas: 1997 - sekarang (113 laga)