REPUBLIKA.CO.ID, Tak selamanya Mario Balotelli bisa berulah sesuka hati. Seusai mendapat peringatan keras dari Roberto Mancini pada akhir musim kompetisi 2011/2012, dan ancaman pencoretan namanya dari skuat Gli Azzurri dari Cesare Prandelli, Balotelli menyatakan ingin 'bertobat
Menjelang perhelatan Piala Eropa 2012, ia menegaskan akan memperbaiki diri. "Saya harus mengembangkan diri sebagai pesepak bola khususnya bagaimana saya berlaku di lapangan," katanya, seperti dilansir Football Italia.
Tapi di mana-mana proses pertobatan tidak pernah mudah. Dalam dua laga awal penyisihan Grup C, Balotelli, yang turun sebagai starter, belum mampu mencetak gol.
Penampilannya mendapat kritikan, belum lagi serangan rasis dari pendukung tim lawan. Prandelli kemudian mencadangkannya dalam laga penutup grup melawan Republik Irlandia. Justru di laga itulah Balotelli mulai membuka keran golnya. Ia berhasil menjebol gawang lawan begitu masuk lapangan sebagai pemain pengganti.
Mungkin masih sulit berharap perangai Balotelli sepenuhnya berubah. Selepas mencetak gol, ia terlihat tidak senang dengan sikap supporter lawan dan sempat mengeluarkan kata-kata sebelum rekannya, Leonardo Bonucci, membekap mulutnya.
Balotelli tetap menjadi bad boy di timnas Italia. Namun Prandelli memilih bersabar karena sama seperti Mancini, Prandelli menyadari potensi besar Balotelli sebagai salah satu kekuatan Italia di Polandia-Ukraina.
Apalagi, Prandelli sudah berpengalaman menangani pemain yang bermasalah. Ia pernah mengasuh penyerang Brasil, Adriano, dan penyerang Rumania, Adrian Mutu. Keduanya tak kalah bermasalah, seperti Balotelli.