Senin 11 Jun 2012 00:50 WIB

Selamat Datang di Warsawa dan Kiev

Rep: abdullah sammy, irfan fitrat/ Red: M Irwan Ariefyanto
Maskot Piala Eropa 2012, Slavek (kiri) dan Slavko, memasuki lapangan jelang pertandingan Jerman lawan Portugal di laga Grup B di Lviv, Ukraina, Sabtu (9/6).
Foto: Reuters/Thomas Bohlen
Maskot Piala Eropa 2012, Slavek (kiri) dan Slavko, memasuki lapangan jelang pertandingan Jerman lawan Portugal di laga Grup B di Lviv, Ukraina, Sabtu (9/6).

REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA -- Tidak ada lokasi di Warsawa, Polandia, yang tidak terjamah atribut Piala Eropa. Tak hanya di pelosok jalan, Stadion Nasional Warsawa pun bersolek. Stadion ini didominasi papan iklan produk yang menampilkan sosok pesepak bola sebagai ikon utamanya.

Wabah demam Piala Eropa makin ganas saja di Warsawa. Negara ini menjadi tuan rumah Piala Eropa bersama Ukraina.  “Welcome to Poland 2012”. Itulah kata sambutan yang tersaji bagi setiap pendatang begitu mendarat di Bandara Chopin, Warsawa. Bandara ini akan menyambut kedatangan 5.000 manusia per jam selama Piala Eropa. Atmosfer dan pernak- pernik sepak bola meng hiasi bandara itu.

Khusus bagi delegasi peserta Piala Eropa, Polandia menyediakan satu pintu khusus. Pintu ini akan mengantarkan tiap delegasi dan tim peserta menuju kendaraan khusus yang mengantarkan mereka ke penginapan.

Dengan bahasa Inggris yang fasih, para petugas bandara akan menerangkan lokasi stadion, peta transportasi, hingga lokasi penginapan. Segala layanan informasi menjadi jaminan bahwa suporter dan penonton laga Piala Eropa tidak akan tersasar selama berada di Warsawa.

Tidak hanya informasi yang memadai, bandara di Warsawa juga memiliki jaminan keamanan 24 jam. Para polisi dan petugas keamanan bandara bersiaga di tiap sudut bandara yang perharinya tercatat melayani sekitar 400 jadwal penerbangan.

Di Jalan Wybrzeze Kosciuszkowskie, yang merupakan kawasan di sekitar lokasi pembukaan Piala Eropa, turis, wartawan, hingga suporter dari berbagai ras membaur. Pemandangan di jantung Warsawa ini menghilangkan kekhawatiran tindakan rasis.

Satu hal yang menjadi ke khawatiran turis Piala Eropa adalah penginapan. Penonton yang belum tahu lokasi penginapan harus siap menguras kantongnya. Hampir seluruh penginapan yang berharga miring telah ludes selama sebulan penuh. Hanya hotel hotel supermahal yang masih menyisakan kamar dengan harga 1.000 hingga 1.500 do lar AS.

Wabah demam Piala Eropa juga menjangkiti Kiev, Ukraina. Negara pecahan Uni Soviet ini punya kawasan suporter alias fans zone di tengah Kota Kiev. Di tempat itu, para suporter bisa menyaksikan pertandingan lewat layar lebar.

Gegap gempita Piala Ero pa 2012 di Kiev akan terpusat di Independence Square. Atmosfer Piala Eropa di kawasan ini sudah sangat kental sejak sebulan lalu. Para suporter dari negara Eropa lainnya sudah memadati negara ini. Salah satunya adalah pasangan Toon dan Margo Winters. Dua sejoli ini rela menempuh perjalanan darat sejauh 2.500 kilometer dari Belanda dengan mobil van untuk melihat tim kesayangannya. Mereka berangkat dari Eindhoven, Belanda, untuk menuju Kharkiv, Ukraina yang menjadi tempat laga pembuka Belanda melawan Denmark.

Keduanya harus melewati Jerman dan Polandia sebelum akhirnya sampai di Ukraina. Hal ini menunjuk kan ‘kegilaan’ mereka sebagai pendukung tim sepak bola. “Semua orang di dunia mencintai sepak bola,” kata Toon seperti dilansir laman resmi UEFA, Rabu (6/6). Pasangan ini ingin melihat Tim Oranye kembali merebut gelar juara Eropa.

Bukan pada Piala Eropa kali ini saja Toon dan Margo mendukung negaranya. Bermula pada Piala Eropa 1992 di Swedia. Perjalanan pertama ini memiliki arti spesial karena Toon mengungkapkan perasaannya untuk melamar Margo dalam perjalanan. Sayangnya, di turnamen itu Belanda harus terjungkal di babak semifinal.

Sejak itu, Toon dan Margo ketagihan mendukung Belanda di pentas Piala Eropa. Mereka melewatkan Piala Eropa 1996 di Inggris, namun di turnamen berikutnya, Toon dan Margo kembali bertualang untuk mendukung Tim Oranye, seperti ke Portugal dan Swiss.

Tak hanya suporter yang menikmati suasana tuan rumah Piala Eropa ini. Pemain timnas Belanda juga menyempatkan pelesir di Polandia, salah satunya ke tempat bersejarah kamp Nazi di Auschwitz. Kapten timnas Belanda Mark van Bommel mengatakan, kunjungan ke tempat sejarah menjadi ke giatan yang positif.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement