Sabtu 30 Jun 2012 23:26 WIB

Kisah Balotelli (1): Coklat Putih dari Sang Ayah

Rep: Irfan Fitrat, Andri Saubani/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Mario Balotelli saat memeluk ibu angkatnya. Dalam jumpa pers ia mengaku mengatakan --Gol-gol itu untukum--
Foto: twitter
Mario Balotelli saat memeluk ibu angkatnya. Dalam jumpa pers ia mengaku mengatakan --Gol-gol itu untukum--

REPUBLIKA.CO.ID, Harian La Gazzetta dello Sport seperti dilansir Football Italia, Sabtu (30/6), mengabarkan  Franco, ayah striker Mario Balotelli, akan membawakan cokelat putih untuk bekal anaknya menjelang laga final melawan Spanyol, di Kiev. Cokelat putih adalah kudapan favorit Balotelli yang suka diberikan Franco kepada Balotelli kecil setiap anak angkatnya berlatih sepak bola.

Kabar itu diperoleh dari Silvia, ibunda Balotelli yang lebih dulu menyaksikan anaknya merumput kala Balotelli mencetak dua gol kemenangan Italia atas Jerman di semifinal Piala Eropa 2012.

Silvia mengungkapkan bahwan anaknya itu menangis seusai laga kontra Jerman. Ia juga berterima kasih kepada pelatih tim nasional (timnas) Italia Cesare Prandelli atas kepercayaan yang diberikan kepada Balotelli.

"Saat dia merasa dalam kesulitan, diserang atau dikhianati, Mario bungkam. Dia mengisolasi diri dari yang lain dan itu yang terjadi sampai sebelum laga melawan Irlandia," ujar Silvia.

Menurut Silvia, sangat jarang Balotelli menangis. Terakhir kali, kata Silvia, anaknya menangis karena Jose Mourinho.

Balotelli memang pernah diasuh Mourinho saat masih bermain di Inter Milan. Pelatih Portugal itu kerap membangkucadangkan Balotelli karena menilai striker berusia 21 tahun itu sulit diatur dan selalu menciptakan kontroversi.

"Anakku selalu berkata kepadaku kalau dia tidaklah arogan, tapi hanya memiliki sesuatu yang spesial dalam dirinya," tambah Silvia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement