Jumat 23 Nov 2018 14:17 WIB

Kementan Jamin Indonesia Bebas Selada Berbakteri E.Coli

Kementan memastikan jenis Selada Romaine sampai saat ini belum masuk ke Indonesia.

Selada romaine
Foto: Flickr
Selada romaine

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Karantina Pertanian menjamin bahwa Indonesia bebas dari ancaman bakteri Escherichia coli atau E.Coli yang terkandung pada Selada Romaine seperti yang tengah mewabah di Amerika Serikat dan Kanada. Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Banun Harpini mengatakan guna mengantisipasi hal ini, pihaknya menjamin bahwa jenis Selada Romaine sampai saat ini belum masuk ke Indonesia.

"Saya telah menginstruksikan seluruh jajaran karantina untuk memperketat pengawasan. Jika komoditas ini masuk dalam 'recognisi' segera dilakukan tindakan penolakan," kata Banun melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (23/11).

Seperti yang dilansir dari cuitan akun Twitter resmi Badan Pengendalian Wabah dan Pencegahan Amerika Serikat, @CDCgov wabah ini telah menelan korban hingga mencapai 50 orang. CDC telah mengimbau masyarakatnya untuk tidak makan selada ini dalam bentuk apapun sampai mereka mempelajari lebih lanjut masalah ini.

Pemerintah telah mengantisipasi dan menjaga kemungkinan masuknya sayuran jenis ini yang berasal dari negara mana pun yang dilanda wabah. Menurut Banun, masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir akan ancaman bakteri mematikan yang ada dalam Selada Romaine. Sebab, Indonesia tidak membuka kebijakan impor selada baik dari Amerika maupun Kanada, karena komoditas Indonesia justru diekspor ke Singapura dan Malaysia.

Namun demikian, langkah antisipasi tetap akan dilakukan. Sebab menurutnya, bisa saja masyarakat Indonesia ada yang melancong ke Amerika Serikat dan Kanada kemudian membawa oleh-oleh Selada Romaine dengan bakteri E.Coli tersebut.

"Untuk mencegah masuknya Selada Romaine dari Amerika Serikat dan Kanada atau yang dibawa para pelancong dari kedua negara tersebut, kami sudah siapkan petugas di semua pintu masuk Indonesia, dengan instruksi surat edar," jelas Banun.

Dengan adanya jaminan dari pemerintah, masyarakat diimbau untuk tetap mengkonsumsi buah dan sayuran asal lokal. Apalagi kualitas dan rasa tidak kalah enak dari produk impor serupa serta terjaga pengendalian dan pola tanamnya sehingga lebih sehat dan aman.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement